Profil Biodata Alain Prost, Legenda dan Juara Dunia F1 yang Dijuluki The Professor
JAKARTA, iNews.id - Profil biodata Alain Prost sebagai salah satu pembalap hebat di F1 sepanjang masa menarik untuk dibahas. Dia merupakan legenda F1 yang memiliki julukan The Professor.
Alain Prost adalah legenda F1 yang pernah menjadi juara dunia 4 kali. Dia adalah pemegang rekor kemenangan terbanyak yakni 51 kali, sebelum Michael Schumacher memecahkannya di kemudian hari.
Pembalap asal Prancis itu menjadi juara dunia pada tahun 1985, 1986, 1989, dan 1993. Perjalanan kariernya sebagai pembalap kala ini sangat penuh warna dan drama. Salah satunya adalah rivalitasnya dengan pembalap asal Brasil sekaligus rekan setimnya, Ayrton Senna.
Diktutip iNews.id dari berbagai sumber, berikut ini adalah profil biodata Alain Prost beserta perjalanan karier dan prestasi yang pernah diukir.
Alain Prost lahir di Lorette, Loire , Perancis pada 24 Februari 1955. Dia mulai tertarik dengan kart saat usianya 14 tahun. Dia memenangkan beberapa kejuaraan karting dan pada tahun 1974 rela meninggalkan sekolah untuk menjadi pembalap penuh waktu.
Hasilnya, dia berhasil memenangkan memenangkan kejuaraan karting senior Prancis 1975 di Formula Renault. Prost kemudian memenangkan kejuaraan Formula Renault Eropa tahun 1977.
Setelah memenangkan dua gelar, dia pindah ke Formula 3 dan memenangkan kejuaraan F3 Prancis dan Eropa masing-masing pada tahun 1978 dan 1979. Pada tahun 1980, dia akhirnya menandatangani kontrak dua tahun dengan McLaren di Formula 1 di usia 25 tahun.
Pada akhir musim pertama, Prost ragu dengan cara yang dijalankan tim di dalam kompetisi, terutama tentang keselamatan dan soal kegagalan mekanis. Konfliknya di dalam tim membuat dia memutuskan kontraknya lebih awal dan menandatangani kontrak baru dengan Renault.
Prost lalu memenangkan balapan pertamanya dengan tim Prancis tersebut dan dilanjutkan dengan delapan balapan lagi dalam tiga tahun berikutnya. Namun, dia kembali terlibat perselisihan dengan manajemen tim yang menyalahkannya karena gagal memenangkan kejuaraan. Hal itu membuatnya hengkang dan kembali lagi ke McLaren pada 1984.
Dia mengakhiri musim pertamanya dengan menjadi runner up. Namun pada musim keduanya di tahun 1985, dia membuktikan diri dan meraih gelar juara 71 poin. Prost adalah juara dunia asal Prancis yang pertama dan satu-satunya hingga saat ini.
Pada tahun 1986, dia menjadi juara back-to-back pertama dalam 26 tahun, dan pada akhir 1987 dia telah memenangkan banyak Grand Prix daripada pembalap lain dalam sejarah.
Pada tahun 1988, Prost mencetak poin lebih banyak daripada pembalap lain. Namun, hanya 11 hasil terbaik yang dihitung untuk kejuaraan. Hal itu memungkinkan Ayrton Senna menang dengan selisih tipis darinya. Prost hanya menjadi runner up dan hanya selisih 3 poin dari sang juara musim itu, Ayrton Senna.
Kemudian mulailah persaingan sengit yang fenomenal antara pembalap Prancis dan Brasil tersebut. Persaingan antara dua pembalap itu bahkan menjadi salah satu subjek utama dalam film dokumenter Senna.
Dominasi McLaren berlanjut sepanjang tahun 1989, namun ketegangan antara pembalap satu tim Prost dan Senna terus berlanjut di lintasan. Prost menuding Senna sebagai pengemudi yang berbahaya.
Momen persaingan bersejarah terjadi ketika GP Jepang di penghujung lap 46. Saat itu, Senna melakukan langkah kontroversi di Casio Chicane. Saat Prost berbelok ke sudut insiden terjadi setelah rekan setimnya setimnya itu memepetnya hingga mengakibatkan tabrakan. Kedua mobil mereka meluncur saling mengunci di lintasan. Bahkan untuk memisahkan mobil mereka, marshal harus mendorong McLaren Senna mundur ke trek. Namun, Senna saat itu dianggap bersalah dan Prost akhirnya naik menjadi juara tahun 1989.
Setelah bentrokan kontroversial di Suzuka, Prost akhirnya bergabung dengan Ferrari di musim berikutnya. Persaingannya dengan Senna pun juga masih terus berlanjut. Namun, Prost harus menyelesaikan musim dengan tujuh poin di belakang Senna, dan tim Ferrari-nya menjadi runner-up di bawah McLaren pada musim 1990. Musim berikutnya, Prost dipecat dari Ferrari.
Dia mengambil cuti panjang pada tahun 1992 dan kembali pada tahun 1993 dengan tim Williams-Renault. Setelah liburannya, Prost berhasil memenangkan 7 balapan lagi dan memenangkan gelar keempatnya di tahun 1993. Ketika diumumkan bahwa Senna mungkin menjadi rekan setimnya pada tahun 1994, Prost menyatakan dia meninggalkan kompetisi untuk selamanya alias pensiun.
Sepanjang kariernya dan sejak saat itu, Prost dijuluki sebagai The Professor. Hal itu tak lain adalah cara balapannya yang elegan dan tak hanya mengandalkan kecepatan saja.
Total dari 13 musim dia balapan di F1, Alain Prost memenangkan 4 kejuaraan dan finis sebagai runner-up di 4 kali. Dia memenangkan seperempat balapan dan naik podium dua kali lebih banyak. Bahkan hingga ini, hanya sedikit pengemudi yang bisa sesukses Profesor.
Itulah profil biodata Alain Prost. Kiprahnya yang mentereng saat aktif di F1 mampu menjadi inspirasi bagi para pembalap baru.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya