Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Timnas Voli Indonesia Melaju ke Semifinal SEA Games 2025 usai Bantai Filipina
Advertisement . Scroll to see content

Profil Biodata Hugo Nestor Conte, Dewa Voli Simbol Kebanggaan Argentina

Senin, 18 April 2022 - 10:29:00 WIB
Profil Biodata Hugo Nestor Conte, Dewa Voli Simbol Kebanggaan Argentina
Profil biodata Hugo Nestor Conte (kiri), legenda bola voli dunia asal Argentina ini menarik diulas. Dia adalah legenda voli simbol kebanggaan Argentina. (foto: Instagram/pastadecampeon).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Profil biodata Hugo Nestor Conte, legenda bola voli dunia asal Argentina ini menarik diulas. Dia adalah legenda voli simbol kebanggaan Argentina.

Hugo Nestor Conte atau Hugo Conte adalah dewa voli asal Argentina. Dia memimpin Argentina bersaing di papan atas voli dunia selama lebih dari 16 tahun.

Hugo lahir pada 14 April 1963 dan secara luas dihormati sebagai salah satu pemain paling cerdas dan serba bisa ketika masih berjaya. Saat ini, Hugo Conte melatih tim voli Cavriago, Italia.

Berikut ini adalah profil biodata Hugo Nestor Conte di dunia olahraga voli.

Kiprah Hugo Conte di Kejuaraan Voli

Pada usia 21 tahun, Hugo melakukan debut Olimpiade di Los Angeles Games pada tahun 1984. Ketika itu Argentina memiliki kepercayaan diri besar untuk menjadi juara.

Pasalnya, Argentina sebelumnya telah mendapatkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia FIVB 1982 yang diselenggarakan di Buenos Aires. 

Setelah dua kekalahan dari Amerika Serikat dan Brasil untuk memulai permainan pool Olimpiade, Argentina mengalahkan Tunisia sebelum kekalahan lima set yang sulit dari Korea untuk mengakhiri Pool A mendorong tim ke babak klasifikasi 5-8. 

Setelah menang empat set atas Jepang, Argentina mengakhiri Olimpiade 1984 di tempat keenam dengan kekalahan kedua dari Korea.

Setahun setelah Olimpiade 1984, Argentina meraih tempat kelima di Piala Dunia FIVB 1985 dalam penampilan pertamanya di turnamen itu. Pada Kejuaraan Dunia FIVB 1986, Argentina menempati posisi ketujuh.

Hugo Conte dan Argentina kembali ke Olimpiade pada tahun 1988 dengan Olimpiade Seoul, dan kali ini mereka berhasil mendapatkan tempat di podium. 

Argentina membagi dua pertandingan terakhir pool mereka, mengalahkan Belanda dan kalah dari Prancis. Meskipun kalah terakhir, Argentina masih lolos ke babak semifinal di mana akhirnya kalah dari tim Uni Soviet dalam tiga set. Argentina le,idoam bangkit dari kekalahan untuk berjuang melewati Brasil hingga akhirnya meraih kemenangan lima set untuk merebut medali perunggu.

Menjajaki Klub Voli Eropa

Hugo Conte bermain voli secara profesional  di tiga negara berbeda yakni, Argentina, Prancis, dan Italia. Namun, sebagian besar kariernya ia habiskan di liga Italia. 

Dia berkompetisi untuk klub asal Argentina, Ferro Carril Oeste dalam tiga periode berbeda yakni dari tahun 1978 hingga 1982, 1986 hingga 1987 dan 1998 hingga 1999.

Setelah mendapatkan nama di negara asalnya, Hugo bermain satu musim dengan AS Cannes dari Perancis pada tahun 1982 hingga 1983. 

Ia kemudian kembali ke Italia dengan membela Pallavolo Parma pada musim 1983-1984. Penampilan apiknya bersama Parma berhasil membawa tim memenangkan Liga Champions Eropa 1984.

Ia kemudian membela Victor Village Ugento pada 1984-1986. Setelah itu, Hugo Hijrah ke Acqua Pozzillo Catane  pada tahun 987-1990. Musim berikutnya, ia bergabung dengan Carimonte Modena dari tahun 1990-1993.

Lali musim selanjutnya secara berturut-turut ia membela Alpitour Diesel Cuneo 1993-1994, Tally Milan dari 1994 hingga 1995, Playa Catania dari 1995 hingga 1998 dan kembali ke Pallavolo Parma pada musim 2000-2001. 

Secara keseluruhan, ia telah melanglang buana bersama banyak tim di Eropa selama 23 tahun.

Setelah absen 12 tahun dari Olimpiade, Hugo lalu kembali berpartisipasi dalam Olimpiade ketiganya pada tahun 2000 setelah melewatkan untuk berpartisipasi dengan Argentina di Olimpiade 1996. Argentina lolos ke Olimpiade 2000 melalui turnamen kualifikasi Olimpiade Dunia. Ketika itu, usia Hugo sudah terbilang cukup tua yakni 37 tahun.

Argentina memulai Olimpiade 2000 dengan kuat dengan kemenangan atas Amerika Serikat dan Korea, sebelum kalah dari Italia, Serbia, Montenegro dan Rusia dalam tiga pertandingan berturut-turut.

Argentina kemudian kembali berhasil untuk mengalahkan rival Amerika Selatan, Brasil di perempat final. Namun, Rusia menghentikan laju Argentina dalam menggapai emas di laga semifinal empat set.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut