Profil Denver Nuggets: Kisah Sukses dari Draft Rendah hingga Puncak NBA

DENVER, iNews.id – Profil Denver Nuggets menarik untuk diulas setelah menorehkan kisah sukses dari draft rendah hingga mencapai puncak NBA. 

Denver Nuggets adalah tim bola basket profesional asal Denver, Colorado, yang bermain di kompetisi tertinggi bola basket Amerika Serikat, NBA (National Basketball Association). Mereka merupakan bagian dari Divisi Barat Laut dalam Wilayah Barat NBA, dan memainkan pertandingan kandangnya di Ball Arena.

Baca Juga

PSSI: 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Masih Terikat Kontrak dengan Klub dan Negara Lain, Timur Kapadze Gagal?

Profil Denver Nuggets

Tim ini awalnya didirikan pada tahun 1967 dengan nama Denver Rockets di liga ABA (American Basketball Association). Nama mereka kemudian diubah menjadi Nuggets pada tahun 1974, merujuk pada era Gold Rush di Colorado. 

Ketika ABA bergabung dengan NBA pada 1976, Nuggets menjadi salah satu dari empat tim ABA yang diterima masuk ke NBA.

Baca Juga

PBSI Resmi Ajukan Protes ke BWF atas Kontroversi Wasit di Piala Sudirman 2025: Bukti Rekaman Disertakan

Sepanjang dekade 1980-an dan 1990-an, Nuggets dikenal sebagai tim dengan gaya permainan cepat dan skor tinggi, terutama di bawah pelatih Doug Moe. Namun, mereka jarang menjadi penantang serius untuk gelar juara.

Segalanya berubah drastis sejak kedatangan Nikola Jokic, pemain asal Serbia, yang direkrut di urutan ke-41 NBA Draft 2014 — sebuah pencapaian luar biasa mengingat posisinya yang tergolong rendah. 

Baca Juga

Susunan Pemain Indonesia vs Thailand di Perempatfinal Piala Sudirman 2025: Jonatan Christie Jadi Andalan

Jokic berkembang menjadi salah satu pemain paling dominan dan unik dalam sejarah NBA. Ia dikenal karena visi bermain, passing akurat, dan IQ basket yang luar biasa, meskipun posisinya sebagai center.

Baca Juga

Infografis Jadwal Perempat Final Piala Sudirman 2025

Di bawah kepemimpinan Jokic dan pelatih Michael Malone, Nuggets menjadi kekuatan baru di NBA. Setelah beberapa kali mencapai babak playoff, puncaknya terjadi pada musim 2022–23, saat Nuggets memenangkan gelar NBA pertama mereka dalam sejarah franchise dengan mengalahkan Miami Heat 4–1 di Final NBA. 

Jokic dinobatkan sebagai Finals MVP, menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.

Baca Juga

Jadwal Indonesia Vs Thailand di Perempat Final Piala Sudirman 2025 Sore Ini

Musim 2024-25 menunjukkan performa solid dari Nuggets, dengan rekor 50 kemenangan dan 32 kekalahan. Mereka mengamankan tempat di playoff untuk ketujuh kalinya secara beruntun. 

Namun, menjelang babak playoff, tim mengalami guncangan internal. Michael Malone dipecat sebagai pelatih kepala hanya beberapa hari sebelum playoff dimulai, dan Calvin Booth (General Manager) juga tidak diperpanjang kontraknya. 

Asisten pelatih David Adelman kemudian ditunjuk sebagai pelatih sementara, keputusan yang mengejutkan banyak pihak. 

Pemain Kunci

Nikola Jokic: MVP dua kali dan MVP Final 2023, Ia menjadi jantung strategi tim dengan statistik mencengangkan. Pada Maret 2025, ia mencatat triple-double langka dengan 30 poin, 20 rebound, dan 20 assist dalam satu pertandingan — sebuah rekor NBA.

Jamal Murray: Guard dinamis asal Kanada ini memiliki peran penting dalam sistem serangan dan selalu menjadi ancaman di momen-momen krusial playoff.

Aaron Gordon: Sejak bergabung dari Orlando Magic, Gordon menjadi andalan di sektor pertahanan dan highlight reel. Pada musim 2025, ia mencetak dunk buzzer-beater dramatis untuk menyamakan kedudukan di salah satu pertandingan playoff, disebut sebagai salah satu momen paling ikonik dalam sejarah tim.

Identitas Tim

Warna Resmi: Midnight blue, kuning emas, merah Flatirons, dan biru langit.

Maskot: Rocky the Mountain Lion, salah satu maskot paling terkenal dan menghibur di NBA.

Denver Nuggets bukan hanya kisah tentang kesuksesan, tetapi juga tentang kesabaran, pembangunan jangka panjang, dan bagaimana draft pilihan ke-41 bisa menjadi MVP NBA. 

Dengan skuad yang masih muda dan bertalenta, masa depan tim ini tampak cerah, meskipun kini berada di tengah pergolakan internal.

Editor: Abdul Haris