Profil GM Irene Sukandar Calon Lawan Dewa Kipas, dari Tenis Meja Jadi Pecatur Kelas Dunia
JAKARTA, iNews.id - Atlet catur nasional Grand Master Irene Kharisma Sukandar bakal menghadapi Dadang Subur alias Dewa Kipas dalam duel persahabatan Senin (22/3/2021). Pertandingan ini menyedot animo publik setelah melejitnya nama pamor Dewa Kipas usai mengalahkan Levy Rozman alias Gotham Ches.
Pertandingan Irene Vs Dewa Kipas dijadwalkan bertanding pada Senin besok pukul 15.00 WIB. Laga ini akan disiarkan dalam podcast Deddy Corbuzier. Irene yang semula menolak untuk bertanding lantaran persoalan izin, telah menyanggupi untuk laga itu.
“Saya akan datang sebagai pecatur profesional melawan Pak Dadang Subur di pertandingan persahabatan. Jadi, saya harap setelah ini polemik ini segera berakhir, dari semua pihak," kata Irene, dikutip Minggu (21/3/2021).

Irene bukan pecatur sembarangan. Atlet kelahiran Jakarta, 7 April 1992 ini ditahbiskan sebagai pecatur perempuan pertama bergelar GM. Hebatnya, status itu didapatkan saat dia berusia 16 tahun.
Irene merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya, Singgih Heykel dan ibunya bernama Cici Ratna Mulya. Menariknya, awal mula dia justru tidak menekuni catur. Irene semasa kecil malah tertarik dengan tenis meja. Maklum, sang ayah mantan pemain tenis meja.
Lantas bagaimana dia menjadi ratu penakluk bidak hitam dan putih?
“Saya senang melihat saudara saya bermain catur. Kemudian, saya meminta ayah saya untuk mengajari saya cara bermain catur. Begitulah semuanya dimulai,” kata Irene, dikutip dari kumpulan tulisan bertajuk “Perempuan Pengibar Sang Saka”, terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018.
Sepak terjangnya dalam laga catur bermula pada 1999 saat mengikuti kejuaraan nasional di Bekasi, Jawa Barat. Sebagai pemain baru dan masih hijau, dia tidak memperoleh nilai.
Tetapi justru pengalaman itu yang menempanya. Irene membulatkan tekad untuk mengasah kemampuan. Dia pun belajar serius hingga masuk ke sekolah catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi pada umur 7 tahun.
Perjalanan waktu menempatkan Irene sebagai pecatur kebanggaan Merah Putih. Berbagai gelar disabetnya. Tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara.

Pada 2002, dia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW). Selain itu, ia juga berhasil meraih juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN (2002) di Singapura. Setelah itu meraih juara 4 KU 10 tahun Kejurnas Catur ASEAN di Malaysia pada tahun 2003.
Pada tahun sama dia berhasil meraih dua medali perak pada SEA Games Vietnam. Tak hanya itu, Irene juga menempati peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani.
Yang tak boleh dilupakan, Irene juga pernah imbang dalam dwitarung melawan GMW Corke pada 2005 dengan skor 3-3. Asal tahu, Corke merupakan Juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura.
Jadi siapa bakal menang, Irene Sukandar atau Dewa Kipas?
Lahir: Jakarta, 7 April 1992
Prestasi:
- Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN 2002 di Singapura.
- Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003.
- Dua medali perak pada SEA Games Vietnam 2003.
- Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani 2003.
- Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol 2003.
- Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani 2004.
- Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura 2004.
- Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke 2005. Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura
- Peringkat 4 Kejuaraan Dunia Junior di Georgia 2006.
- The Best Woman Player pada Malaysia Open 2008.
- Imbang 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam dwilomba JAPFA 2010.
- Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament 2 pada tahun 2010.
- Medali Perunggu di 26th Sea Games 2011, Indonesia.
- The Best Woman Player di Queenstown Chess Classic, Selandia Baru pada Januari 2012.
- Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Vietnam tahun 2012.
- Juara 1 'the 5th Alexander the Great open Championship 2013' di Chalkidiki, Yunani (dilaksanakan pada tanggal 7-14 Mei 2013).
- The Best Woman Player di Grand Europe Open Albena, Bulgaria bulan Juni 2013
- Medali Emas International Chess Rapid pada 27th Sea Games 2013 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
- Medali Emas International Chess Blitz pada 27th Sea Games 2013 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
- Juara 1 Australian Women's Masters di Melbourne, Australia pada Januari 2014.
- Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Sharjah, Uni Emirat Arab, April 2014.
Penghargaan:
2005: Parama Krida Pratama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
2006: Atlet Harapan Indonesia Terbaik pada Indonesian Sports Award.
2006: Atlet Wanita Berprestasi Internasional dari Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi).
2008: Wanita Pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita dari Muri.
2009: penghargaan Atlet Putri Terbaik Indonesia di Anugerah Atlet Olahraga Indonesia.
Editor: Zen Teguh