Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Undian Kumamoto Masters 2025: Wakil Indonesia Langsung Hadapi Lawan Berat 
Advertisement . Scroll to see content

Profil Maria Kristin, Peraih Perunggu Olimpiade yang Jejaknya Diikuti Gregoria Mariska

Senin, 05 Agustus 2024 - 21:22:00 WIB
Profil Maria Kristin, Peraih Perunggu Olimpiade yang Jejaknya Diikuti Gregoria Mariska
Profil Maria Kristin menarik diulas. Dia adalah legenda bulu tangkis peraih perunggu Olimpiade yang jejaknya baru saja diikuti Gregoria Mariska Tunjung. (foto: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Profil Maria Kristin menarik diulas. Dia adalah legenda bulu tangkis peraih perunggu Olimpiade yang jejaknya baru saja diikuti Gregoria Mariska Tunjung.

Gregoria meraih perunggu Olimpiade Paris 2024 setelah calon lawannya asal Spanyol Carolina Marin mengalami cedera di laga semifinal. Di babak tersebut, Marin sedang unggul saat menghadapi He Bing Jiao asal China. Sayangnya di pertengahan gim kedua, Marin harus mundur karena cedera.

Alhasil, Gregoria yang seharusnya menjadi lawan Marin di perebutan perunggu otomatis berhak mendapat medali tersebut. Tentu ini menjadi pencapaian manis baginya dan Indonesia.

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, meraih medali emas cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024, Senin (5/8/2024).

Ya, tunngal putri Tanah Air sudah 16 tahun tak membawa pulang medali Olimpiade. Sosok terakhir yang meraihnya adalah Maria Kristin.

Maria Kristin naik podium teratas pada Olimpiade Beijing 2008. Kala itu dirinya bukan unggulan.

Namun dia bisa secara mengejutkan menembus semifinal. Sayangnya, di babak empat besar Maria Kristin harus mengakui kehebatan wakil China, Zhang Ning.

Kemudian, Maria Kristin membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan ke 4 saat itu asal China Lu Lan di perebutan medali perunggu. Pebulu tangkis berjuluk Ratu Rubber Set ini mengalahkan Lu Lan lewat tiga set.

Dia kalah dengan skor 11-21 di set pertama. Namun pemain jebolan PB Djarum itu bangkit di set kedua dan menang 21-13. Dia pun menutup set ketiga dengan kemenangan 21-15.

Profil Maria Kristin

Dilansir dari situs resmi PB Djarum, Senin (5/8/2024), wanita yang lahir di Tuban 39 tahun lalu itu mengawali karirnya di PB Djarum pada 1998. Bakatnya diasah di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah.

Wanita bertinggi 169 cm itu memiliki catatan prestasi yang apik di awal karirnya di ajang internasional. Beberapa prestasi yang dia capai adalah juara Indonesian Satellite 2002 sampai 2003, Singapore Satellite 2004 dan juara Cheers Asian Satellite 2006.

Dia pertama kali membela Indonesia pada tahun 2002. Selama karier di dunia tepok bulu, dia mempersembahkan beberapa gelar untuk Indonesia.

Maria Kristin tunggal putri Indonesia terakhir peraih medali Olimpiade. Saat itu dia meraih medali perunggu di Olimpaide Beijing 2008. (foto: Istimewa)

Pada gelaran SEA Games 2007, Maria menggaet dua medali emas dari nomor tunggal putri perseorangan dan nomor beregu putri. Prestasi terbaiknya adalah medali perunggu Olimpiade Beijing 2008.

Maria Kristin menceritakan pertandingan paling mengesankan sepanjang karirnya. Laga itu pada 2003 di ajang Piala Sudirman, dia mengalahkan pebulu tangkis asal Inggris yang memiliki peringkat jauh di atasnya.

Piala Uber 2006 menjadi turnamen paling mengecewakan bagi dirinya. Maria merasa tampil kurang maksimal karena cedera yang dialaminya. Maria Kristin pensiun dini pada 2012 karena cedera lutut yang berkepanjangan.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut