Red Bull Isyaratkan Pakai Mesin Honda Tahun Depan
MELBOURNE, iNews.id – Tim Formula One (F1) Red Bull Racing menunjukkan ketertarikannya untuk menggunakan mesin Honda yang mulai digunakan oleh tim juniornya, Scuderia Toro Rosso pada Grand Prix (GP) Australia, Minggu (25/3/2018). Hal tersebut menyusul membaiknya performa Honda yang digunakan Toro Rosso.
Hubungan Red Bull dengan pemasok mesinnya sekarang, Renault, tidak selamanya mulus. Terutama sejak regulasi mesin 1,6 liter V6 yang diberlakukan pada 2014, Mercedes mulai mendominasi, sedangkan mesin Renault sering tertinggal.
Kecewa akan performa Renault, Red Bull bertekad untuk mencari pemasok mesin yang baru. Hanya saja, dua manufaktur mesin lainnya, Mercedes dan Ferrari, enggan untuk memberi pesaingnya mesin.
Sampai akhirnya datang Honda menyuplai McLaren pada 2015. Namun, performa McLaren jauh lebih mengecewakan, sehingga Scuderia merelakan mesin Renault-nya dan menggunakan Honda untuk F1 2018.
Di luar dugaan, mesin Honda yang awalnya diperkirakan bakal mengalami kerusakan, justru sanggup bertahan cukup lama. Hal tersebut meyakinkan Penasihat Red Bull Helmut Marko untuk mempertimbangkan mesin dari Jepang itu.
“Paket mesin Honda secara teknis sangat menarik. Mesinnya begitu ringan dan tahan lama,” kata Marko kepada Autosport.
Namun, sebelum Red Bull menggunakan Honda, merek asal Jepang itu diminta untuk menambah tenaga mesinnya. Setidaknya, mesin Honda wajib menyamai tenaga Renault.
“Honda menjanjikan peningkatan performa. Mereka harus menyamai Renault pada penghujung tahun ini,” lanjut pria asal Austria itu.
Hal serupa juga disampaikan oleh Prinsipal Red Bull Chrisian Horner. Dirinya menilai Honda telah membuat kemajuan besar, dan sudah melihat sendiri kemampuan mesin itu.
“Honda sudah membuat kemajuan besar selama musim dingin. Kami sudah melihat sendiri performa mereka bersama Toro Rosso,” Kata Horner.
Horner mengatakan, Red Bull menggunakan Toro Rosso sebagai laboratorium berjalan, hingga akhirnya ReD Bull dapat menggunakan mesin Honda. Namun, jika tidak jadi memakai Honda, mesin itu dapat diteruskan oleh Toro Rosso.
“Sesaat kontrak ditandatangani, sudah ada pertukaran data antara teknisi di Faenza (markas STR), Sakura di Jepang, dan Milton Keynes (Markas Red Bull). Kami juga tahu betul kapan pengembangan mesinnya. Kolaborasi antara Toro Rosso dan Honda sangat bagus, karena kami tidak mengatur bagaimana bentuk mesinnya,” ujar pria berusia 44 tahun itu.
Mengingat kontrak Red Bull dengan Renault akan habis di akhir 2018, bukan tidak mungkin tim asal Austria itu membelot ke Honda. Sedangkan Toro Rosso akan menggunakan mesin barunya pada babak latihan bebas pertama GP F1 Australia, Jumat (23/3/2018).
Editor: Abdul Haris