Repsol Honda Pilih Aleix Espargaro Jadi Pembalap Penguji di MotoGP 2025, Ini Alasannya

AALST, iNews.id- Kepala Tim Repsol Honda, Alberto Puig mengungkapkan alasan merekrut Aleix Espargaro jadi pembalap penguji di MotoGP 2025. Sebab, Aleix punya banyak pengalaman yang bisa menguntungkan Repsol Honda.

Aleix Espargaro resmi merapat ke Repsol Honda sebagai pembalap penguji di MotoGP 2025. Pembalap berusia 34 tahun itu diketahui sudah memutuskan untuk pensiun pada akhir musim tahun ini.

Baca Juga

Live di RCTI Malam Hari! Ini Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025

Espargaro yang kini sedang membela Aprilia Racing mempunyai perjalanan karier cukup baik. Sebelum pensiun di Aprilia Racing, Espargaro sempat membalap untuk Ducati, Yamaha, hingga Suzuki.

Puig mengatakan Aleix Espargaro masih merupakan pembalap potensial di MotoGP. Terlepas dari usianya yang tak lagi muda, Puig menilai Espargaro dapat memberikan pengalaman berharganya untuk Repsol Honda.

Baca Juga

MotoGP Kazakhstan 2024 Resmi Dibatalkan, Ini Penggantinya

“Aleix telah memutuskan untuk pensiun, jadi kami pikir dia masih seorang pembalap yang sangat cepat,” kata Puig dikutip dari Motosan, Selasa (16/7/2024).

“Dan dia punya pengalaman. Dia telah membalap untuk banyak pabrikan dan dia tidak terlalu muda, yang berarti dia memiliki pengalaman yang baik dan pemahaman yang baik tentang mesin MotoGP,” sambungnya.

Baca Juga

Marc Marquez Bicara Peluang Juara MotoGP Lagi, Ragu?

Jam terbang tinggi serta potensi yang dimiliki oleh Espargaro merupakan alasan Repsol Honda merekrutnya menjadi pembalap penguji. Namun, Puig mengatakan kehadiran Espargaro bukan berarti Repsol Honda memecat Stefan Bradl.

“Jelas dia (Espargaro) cepat. Dia bugar. Jadi menurut kami ini dapat membantu kami memahami berbagai kemungkinan yang datang dari pabrikan lain,” tutur Puig.

Baca Juga

Marc Marquez Konsultasi dengan Dokter jelang Paruh Kedua MotoGP 2024, Ada Masalah Apa?

“Tapi benar juga bahwa saat ini, dengan semua program pengujian yang kami miliki, jika Anda hanya memiliki satu test driver seperti Stefan, terkadang itu menjadi beban kerja yang besar untuk satu orang,” tukasnya.

Editor: Ibnu Hariyanto