Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Marco Bezzecchi Jadi Kunci Kebangkitan! Rivola Bongkar Rahasia Sukses Aprilia Racing di MotoGP 2025
Advertisement . Scroll to see content

Respons Bagnaia usai Kehabisan Bensin di Kualifikasi MotoGP Valencia 2025

Minggu, 16 November 2025 - 19:00:00 WIB
Respons Bagnaia usai Kehabisan Bensin di Kualifikasi MotoGP Valencia 2025
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia. (Foto: IG @pecco63)
Advertisement . Scroll to see content

VALENCIA, iNews.id – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengalami insiden memalukan namun penuh pelajaran setelah motornya kehabisan bensin pada sesi kualifikasi MotoGP Valencia 2025. Alih-alih menyalahkan tim, Pecco justru memilih bertanggung jawab dan mengakui hal semacam itu adalah bagian tak terpisahkan dari dunia balap.

Bagnaia memulai kualifikasi dari Q1, tetapi drama terjadi ketika motor Ducati-nya kehabisan bahan bakar saat percobaan kedua. Akibatnya, juara dunia dua kali itu gagal masuk ke Q2 dan harus puas memulai balapan utama dari posisi ke-16, sebuah posisi yang sangat merugikan di trek sempit seperti Valencia.

Murid Valentino Rossi itu memberikan komentar matang soal insiden tersebut. Dia menyebut bahwa kesalahan perhitungan bahan bakar adalah hal manusiawi, dan dia tidak ingin ada pihak disalahkan. Bahkan, Pecco mengingatkan bahwa dirinya pun pernah melakukan kesalahan jauh lebih fatal.

“Tahun lalu saya crash di Barcelona saat saya sedang memimpin, dan saya membuat tim kehilangan gelar juara dunia. Jadi, semua orang bisa membuat kesalahan—kesalahan saya bahkan lebih buruk,” kata Bagnaia dikutip dari Crash, Sabtu (16/11/2025).

Pecco menjelaskan bahwa kualifikasi sebenarnya tidak berjalan buruk hingga insiden itu terjadi.

“Di kualifikasi, saya memulai dengan tidak fantastis tetapi pada percobaan kedua saya kehabisan bahan bakar. Jadi, ini sesuatu yang bisa terjadi karena semua orang bisa membuat kesalahan: saya membuat kesalahan, tim juga bisa membuat kesalahan, itu normal, itu bagian dari pekerjaan. Jadi, hal seperti ini bisa saja terjadi,” sambungnya.

Bagnaia menegaskan bahwa situasi tersebut terlihat semakin buruk karena musim 2025 berjalan sangat berat baginya.

“Pada momen seperti ini, semuanya terlihat lebih buruk karena situasi dan musim ini memang sudah cukup berat, jadi tampak lebih buruk, tetapi ya beginilah adanya,” tambah dia.

Start dari posisi ke-16 membuat balapan semakin sulit bagi Bagnaia. Itu terbukti pada sprint race MotoGP Valencia 2025, di mana dia hanya mampu finis di posisi ke-14 meskipun memiliki pace yang cukup baik.

“Kemudian, start dari posisi 16 di trek seperti ini yang sulit menyalip—jika Anda ingin menyalip, Anda akan crash atau bersenggolan, jadi sangat sulit,” ujar Bagnaia.

Pecco menilai kecepatannya sebenarnya tidak buruk, tetapi kondisi start yang jauh membuat peluang hasil lebih baik nyaris mustahil.

“Anda harus jauh lebih kuat dan lebih cepat dari para pembalap di depan, dan jika Anda melihat kecepatannya, saya punya pace yang mirip Fabio (Quartararo) yang finis ketujuh. Jadi sulit membayangkan hasil yang berbeda jika Anda tidak jauh lebih cepat daripada pembalap di depan,” tutupnya.

Dengan kondisi ini, Bagnaia harus bekerja ekstra keras di balapan utama MotoGP Valencia 2025 untuk menebus kesalahan fatal yang merusak peluangnya tampil di posisi depan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut