Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Tembus Final BWF World Junior Championships 2025 usai Bungkam Tuan Rumah!
Advertisement . Scroll to see content

Rexy Mainaky Temukan Formula Kalahkan Ahsan/Hendra, Ini Pengakuan sang Legenda Indonesia

Senin, 12 September 2022 - 12:23:00 WIB
Rexy Mainaky Temukan Formula Kalahkan Ahsan/Hendra, Ini Pengakuan sang Legenda Indonesia
Direktur Pelatih Ganda Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky temukan formula kalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (Foto: Twitter/@INABadminton)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id – Direktur Pelatih Ganda Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky temukan formula kalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Akibatnya The Daddies ditumbangkan pasangan Negeri Jiran Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final Kejuaraan Dunia 2022. 

Aaron/Soh jadi juara dunia 2022 nomor ganda putra setelah menghajar The Daddies di partai final. Mereka menang dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-14 pada turnamen yang berlangsung di Tokyo, Jepang, pada Agustus lalu itu.

Akan tetapi, kemenangan pada gim pertama diraih oleh pasangan ranking lima dunia itu dengan tidak mudah. Mereka sempat tertinggal 12-18 sebelum akhirnya bisa mengalahkan duet juara dunia tiga kali itu dengan skor 21-19.

Ganda Putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (foto: BWF)

Sementara pada gim kedua, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu tampil dominan sejak awal. Ahsan/Hendra tampak sudah kelelahan sehingga tak mampu mengimbangi permainan mereka.

Rexy pun membeberkan Aaron/Soh memang diinstruksikan untuk menguras tenaga The Daddies lebih dulu dengan rally-rally panjang pada gim pertama.

Setelah itu, barulah mereka balik menekan dengan kecepatan yang mereka miliki karena mereka memang lebih unggul dari sisi tersebut mengingat usia mereka jauh lebih muda dari pasangan senior Tanah Air itu yang keduanya sudah hampir berkepala empat.

"Kita bisa melihat betapa bagusnya Ahsan dan Hendra sejak babak pertama. Di game pertama (final) mereka mendominasi karena mereka bisa bermain dengan kekuatan mereka, yakni tiga pukulan awal sehingga mereka tidak perlu banyak berlari,” kata Rexy dilansir dari laman resmi BWF, Senin (12/9/2022).

“Jadi ketika tertinggal 12-18, Aaron dan Soh tidak memiliki beban apapun, mereka mengadu fisik terlebih dahulu dan kemudian meningkatkan kecepatan dan itu berhasil. Itu mengembalikan kepercayaan diri mereka dan kami terus memberi tahu mereka bahwa dengan kecepatan Anda lebih baik dari mereka,” imbuhnya.

“Ini tentang bermain reli panjang dan tidak terburu-buru. Jika Anda terburu-buru bermain, maka Anda akan berada dalam masalah,” tuturnya.

Lebih lanjut, legenda bulu tangkis Indonesia itu menyebut kemenangan pada gim pertama memompa rasa kepercayaan diri Aaron/Soh. Alhasil, mereka sangat mendominasi gim kedua dan menang cukup mudah di banding gim pertama.

Masih ingat dengan sosok Rexy Mainaky? Dia pebulu tangkis legendaris Indonesia yang pernah menyabet medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. (Foto:Getty Images)

“Saat memenangkan game pertama, mereka semakin percaya diri. Mereka berusaha untuk terus berjuang poin demi poin hingga mendapat kesempatan untuk unggul. Dan itulah yang membuat saya lebih percaya diri dan itulah mengapa mereka bisa mendominasi game kedua,” ujar pelatih berusia 54 tahun kelahiran Ternate itu.

Rexy yang sangat bangga dengan prestasi Aaron/Soh itu pun langsung berlutut di depan anak buahnya tersebut ketika pertandingan final selesai. Pasalnya, Aaron/Soh merupakan juara dunia bulu tangkis pertama dalam sejarah Negeri Jiran.

Terlebih, itu juga merupakan gelar juara perdana dalam karier Aaron/Soh. Sebelumnya, sejak dipasangkan pada akhir 2015 lalu, mereka sama sekali belum pernah menjadi yang terbaik di turnamen apapun. 

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut