Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Porak-poranda Diterjang Angin Kencang, Event Balap Mobil di Gunungkidul Dihentikan
Advertisement . Scroll to see content

Rio Bramantio dan Rian Risky Alami Kondisi Berbeda di Seri Ke-5 ISSOM

Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:44:00 WIB
Rio Bramantio dan Rian Risky Alami Kondisi Berbeda di Seri Ke-5 ISSOM
Pembalap Rio Bramantio. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Duet pembalap bersaudara dari tim B16 AP Speed, Rio Bramantio dan Rian Risky, mengaku alami kondisi berbeda pada seri ke-5 kejuaraan balap touring Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019, yang berlangsung Minggu (13/10/2019) di Sirkuit Sentul, Bogor.

Rio sudah mengunci satu gelar juara umum di kelas Japan Super Touring Car Race (JSTC) kategori 2B. Sedangkan Rian selangkah lagi menyandang gelar ganda JSTC 1600 dan Super Touring Car Race (STCR) 1600.

Jika Rian mampu menjuarai dua kelas tersebut di seri 6 nanti, maka gelar juara umum ganda sudah pasti menjadi miliknya. Kesuksesan Rio menjadi juara umum JSTC 2B membuatnya bisa fokus di kelas-kelas lain.

Terbukti, dia mampu meraih podium ke-2 JSTC overall, podium 3 di kelas Honda Brio Speed Challenge (HBSC), podium 1 kelas STCR 1 B1, posisi 4 kelas FFA STCR1, podium 2 kelas Retro Race, serta trofi team manager untuk STCR1 B1.

Rio mengaku puas dengan pencapaiannya di seri 5, karena dia sama sekali tidak punya persiapan khusus jelang race. “Seri 5 ini, saya nggak ada persiapan sama sekali, tapi bersyukur masih dapat menyumbang beberapa trofi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Rio cukup santai menatap seri 6. Dia justru lebih penasaran pada putaran terakhir (seri 7) yang akan berlangsung di sirkuit jalan raya BSD City, awal Desember nanti.

“Dua seri tersisa saya ingin lebih prepare lagi dalam persiapan agar mendapat hasil maksimal khususnya untuk seri 7 di BSD yang merupakan seri terakhir. Apalagi untuk BSD, lay out-nya baru. Saya baru tahu sebatas lay out saja dan katanya akan dibuka untuk latihan, tapi belum tahu sih pastinya kapan,” ujarnya.

Berbeda dengan Rio, sang adik Rian mengaku harus memecah konsentrasi di seri ke-5. Selain fokus untuk mengejar poin maksimal di kelas JSTC 1.600 dan STCR 1.600, dia juga melanjutkan pengembangan dua kendaraan anyarnya, Honda Estilo dengan mesin K20 serta Toyota Yaris untuk berkompetisi di kejurnas ITCR Max melawan tim-tim pabrikan.

“Di seri 5 ini selain meneruskan perjuangan untuk meraih juara umum STC 1.600 dan JSTC 1.600, saya dan tim juga melakukan RnD untuk Estilo dengan mesin K20. Rencananya akan saya gunakan tahun depan. Satu lagi kita juga melanjutkan RnD untuk Toyota Yarus yang juga sudah di upgrade," katanya.

“Untuk proses Rnd Estilo K20 juga cukup memuaskan karena saya bisa menset waktu 1 menit 45 detik saat QTT dan di balapan kali ini turun di STC 3.600 untuk mengetes durabililty. Hasilnya cukup positif dengan posisi ke-5 kelas FFA (Free for All) dimana lawan-lawan saya menggunakan mesin turbo dan spek di atas 3.000 cc. Sedangkan untuk Yaris juga memuaskan, saya meraih posisi 2 ITCR Max Rising Star dan tetap masih ada beberapa sektor yang harus dibenahi agar makin maksimal di seri selanjutnya,” ujar Rian.

Editor: Haryo Jati Waseso

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut