Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rendy Varera Tercepat, Mountain Bike Indonesia Raih Emas Keenam Indonesia di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Jantung, Atlet Balap Sepeda Meninggal di Ajang Paris-Roubaix

Kamis, 12 April 2018 - 13:42:00 WIB
Serangan Jantung, Atlet Balap Sepeda Meninggal di Ajang Paris-Roubaix
Pesepeda asal Belgia Michael Goolaerts terkena serangan jantung ketika berkompetisi di ajang Paris-Roubaix, Selasa (10/4/2018). (Foto: El Espectador)
Advertisement . Scroll to see content

LILLE, iNews.id - Pesepeda asal Belgia Michael Goolaerts dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung ketika berkompetisi di ajang Paris-Roubaix, Selasa (10/4/2018). Dia mengalami kecelakaan ketika serangan jantung.

Goolaerts yang membela tim Veranda's Willems-Crelan itu mengalami kecelakaan di stage kedua dari 29 sektor jalan berbatu 109km ajang Paris Roubaix. Dia ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri, dan tidak bernapas.

Pesepeda yang kerap dipanggil Goolie itu langsung mendapat pertolongan pertama sebelum akhirnya diangkut helikopter ke rumah sakit di Lille, Prancis. Sayangnya, upaya tersebut gagal menyelamatkan nyawa Goolaerts.

Presiden otoritas balap sepeda dunia (UCI) David Lappartient menyatakan belasungkawa terhadap kematian atlet belia itu. Dia sangat terpukul akan kejadian tersebut.

“Mewakili UCI beserta keluarga besar balap sepeda, saya ingin menyampaikan ikut berduka cita kepada keluarga, tim dan teman Goolaerts yang pergi terlebih dahulu. Kami merasakan kepedihan mereka,” kata Lappartient dikutip dari AFP.

Michael Goolaerts

Setelah diadakan otopsi, pembalap berusia 23 tahun itu dinyatakan meninggal akibat serangan jantung. Jaksa Penuntut Umum wilayah Cambrai Remi Schwartz menyatakan jasad Goolaerts akan diperiksa lebih lanjut, meliputi uji racun dan patologi untuk mencari penyebab serangan jantungnya.

”Dia menderita serangan jantuk ketika berlomba. Jantungnya berhenti dan mengakibatkan kecelakaan. Untuk saat ini, kami akan melnajutkan uji toksikologi dan patologi untu mengetahui penyebab serangan jantung sesungguhnya” kata Schwartz.

Tim Veranda's Willems-Crelan yang dibelanya sangat terpukul, sehingga sempat mempertimbangkan untuk hiatus dari dunia balap sepeda. Namun, setelah bebincang dengan keluarga Goolaerts, tim asal Belgia itu memutuskan untuk terus berkompetisi.

Mereka mengikuti ajang Brabantse Pijl untuk pertama kalinya tanpa Goolaerts, dengan menggunakan pita hitam di tangan kiri sebagai bentuk belasungkawa. Balapan itu dimenangkan oleh kompatriot Goolaerts Tim Wellens sembari menunjuk ke udara saat melintasi garis finis.

“Hari yang sangat emosional bagi kami. Kami sangat bangga kepada pembalap kami. Terima kasih atas atas dukungan yang luar biasa,” tulis tim Veranda's Willems-Crelan di akun resmi medua sosialnya.

Kejadian pesepeda meninggal di tengah kompetisi ini sudah yang keempat dalam lima tahun, sehingga menimbulkan pertanyaan. Kejadian pesepeda meninggal saat bertanding terakhir kali terjadi di tahun 2017 ketika Eslam Nasser Zaki mengalami serangan jantung kala mengikuti African Continental Track Cycling Championships di Afrika Selatan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut