Setelah Manajer Dideportasi, Atlet Kickboxing Indonesia Dicurangi di SEA Games 2025
BANGKOK, iNews.id – Kickboxing Indonesia kembali mendapat perlakuan tidak profesional di SEA Games 2025. Setelah manajer tim, Neneng Rosi Nurasjati, dideportasi, kini atlet Indonesia Andi Mesyara Jerni mengaku dicurangi wasit.
Insiden tersebut terjadi pada pada semifinal nomor women's tatami point fighting 50 kilogram, Senin (15/12/2025). Andi Mesyara Jerni bertarung melawan wakil Vietnam, Hoang Thi Thuy Giang, untuk memperebutkan tiket final.
Namun, perjuangan Andi Mesyara Jerni terhenti di semifinal. Dia menilai keputusan wasit tidak adil dan merugikan dirinya sepanjang pertandingan.
“Saya bertanding di semifinal, ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan yang sejujurnya saya itu heran sekali dengan sistem penilaiannya mereka bagaimana,” kata Andi Mesyara Jerni dilansir dari akun Instagram pribadinya @andijernih.
Andi Mesyara Jerni mengungkapkan dia sudah unggul pada ronde pertama. Situasi tersebut membuat dia memilih tampil tenang sesuai strategi yang disiapkan.
Namun, wasit justru meminta Andi Mesyara Jerni bermain lebih agresif. Instruksi tersebut membuat dia kebingungan karena dinilai bertentangan dengan strategi pribadi.
“Saya harus menyerang. Tapi di sini saya bingung kenapa saya harus menyerang. Saya kan punya strategi sendiri. Kalau misalnya saya tidak mau menyerang, kenapa kamu memaksa saya untuk menyerang? Kenapa? Kenapa kamu menyuruh saya untuk menyerang? Padahal di kickboxing kalau kami hanya ke kanan, ke kiri tidak masalah,” katanya.
Kekecewaan Andi Mesyara Jerni bertambah saat terjadi poin bersama. Dia menilai wasit tidak memberikan poin kepadanya, sementara poin lawan justru terus bertambah.
“Poinku stuck sedangkan lawanku poinnya naik, nah terus poin yang ketiga. Saat wasit mengatakan stop. Waktu tidak stop sama sekali, tapi ketika jari aku keluar dari glove justru di-stop, saya heran ada apa ini,” ucapnya.
Keputusan lain yang membuat Andi Mesyara Jerni semakin heran terjadi saat dia melakukan block terhadap serangan lawan. Dalam situasi tersebut, wasit justru memberikan poin kepada atlet Vietnam.
“Padahal lawanku tidak pernah menendang badan, menendang kepala. Tidak pernah menendang sama sekali ke bagian itu. Kalau pun menendang, saya blocking, saya tangkis, ini saya heran sekali, benar-benar heran dengan penilaiannya,” ujarnya.
Andi Mesyara Jerni menilai situasi tim semakin sulit setelah manajer kickboxing Indonesia dipulangkan paksa. Kondisi tersebut membuat tim merasa tidak memiliki perwakilan untuk menyampaikan protes resmi.
“Jadi, saya benar-benar minta tolong. Ini memang kita ada kesengajaan untuk dicurangi. Karena manajer kami sudah dipulangkan. Jadi manajer kami tidak bisa protes. Kami tidak ada yang bisa protes, sudah sempat tadi kita coba untuk protes tapi katanya waktunya habis,” ucapnya.
Dia menegaskan kondisi cabang olahraga kickboxing Indonesia di SEA Games 2025 sangat memprihatinkan. Andi Mesyara Jerni berharap ada perhatian serius terhadap kejadian yang dialami timnya.
“Kami di cabor kickboxing dari kemarin itu benar-benar memprihatinkan,” sambungnya.
Editor: Abdul Haris