Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Tambah Empat Medali Perunggu dari Cabor MMA di Asian Youth Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Tak Percaya Vaksin Covid-19, Petarung MMA Ini Serang Dokter dengan Tulang Hewan

Selasa, 23 November 2021 - 11:34:00 WIB
Tak Percaya Vaksin Covid-19, Petarung MMA Ini Serang Dokter dengan Tulang Hewan
Petarung MMA, Akmal Khoziev yang melakukan pembunuhan terhadap dokter setelah berdebat soal vaksin Covid-19. (Foto: Instagram/@khoziev_ak47)
Advertisement . Scroll to see content

HAGATNA, iNews.idPetarung MMA, Akmal Khozhiev dikabarkan membunuh seorang dokter di Rumah Sakit Memorial Guam menggunakan tulang hewan. Hal tersebut dipicu perdebatan soal vaksin Covid-19.

Mengutip Pacific Daily News, Selasa (23/11/2021), Akmal Khozhiev sudah ditangkap oleh Departemen Kepolisian Guam. Atlet MMA profesional ini harus menikmati hidupnya di balik jeruji besi karena ulahnya itu. 

Berdasarkan saksi mata, Khozhiev awalnya terlibat adu mulut dengan dokter bernama Miran Ribati mengenai vaksin Covid-19 di sebuah kompleks apartemen. Diketahui bahwa sang dokter adalah ahli radiologi di Rumah Sakit Memorial Guam.

Argumen demi argumen berubah menjadi serangan fisik. Khozhiev mencekik dokter tersebut hingga pingsan.

Kemudian, petarung MMA itu menikam dokter menggunakan tulang hewan tepat di tenggorokannya. Selanjutnya Khoziev melakukan hal yang lebih mengerikan dengan mengambil pisau dan menusukkannya ke bagian badan korbannya.

Saat polisi datang ke lokasi kejadian, Ribati sudah tewas. Khozhiev sendiri mengakui perbuatannya secara terang-terangan.

“Pak, ini saya, ini saya, saya pembunuhnya,” katanya.

Dalam media sosial, Khozhiev dikenal vokal menyebut dirinya anti vaksin. Bahkan dia dijuluki sebagai “Pembunuh yang Tidak Divaksinasi”.

Khoziev masihlah muda, yakni 27 tahun. Dia dikabarkan berasal dari Rusia meski beberapa sumber menyebutkan asli Uzbekistan. Menurut laporan Independent, dia pernah kuliah di Universitas Saint Peterseburg.

Khoziev dilaporkan akan hadir di pengadilan dalam waktu dekat. Dia diberi tuduhan atas kejahatan tingkat pertama dengan senjata mematikan dan serangan tingkat dua dengan senjata mematikan. Pihak berwenang akan mengganjarnya denda sebesar 1 juta euro atau setara Rp16 miliar.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut