Tak Takut Lawan Imane Khelif yang Dituding Transgender, Petinju Hungaria: Jika Dia Pria, Kemenangan Saya Lebih Besar!
PARIS, iNews.id - Olimpiade Paris menuai kontroversi setelah petinju Aljazair Imane Khelif membuat lawannya Angela Carini dari Italia, menyerah hanya 46 detik setelah pertandingan, Kamis, 1 Agustus 2024. Namun, kejadian tersebut tidak membuat lawan berikutnya dari petinju yang dituding transgender itu gentar.
Imane Khelif akan menghadapi Anna Luca Hamori, petinju Hungaria di perempat final, hari ini Sabtu 3 Agustus 2024, waktu setempat. Hamori menegaskan dirinya tidak takut menghadapi Khelif. Petinju Aljazair itu sebelumnya membuat Angela Carini menangis kesakitan dan tidak bisa menyelesaikan pertandingan.
"Saya tidak takut," kata Hamori kepada wartawan, dikutip dari New York Post, Jumat (2/8/2024).
Bahkan, Hamori mengatakan, kemenangannya akan menjadi lebih besar jika tudingan terhadap Khelif memang benar.
"Saya tidak peduli dengan berita pers dan media sosial. Jika dia seorang pria, itu akan menjadi kemenangan yang lebih besar bagi saya jika saya menang," kata Anna Hamori.
Hamori mengaku menghindari mengetahui lebih banyak tentang kontroversi Imane Khelif karena akan mengganggu konsentrasinya untuk meraih emas Olimpiade. Dia berusaha tidak menggunakan ponsel sebelum pertandingan.
"Saya berusaha untuk tidak menggunakan ponsel saya sebelum pertarungan. Saya tidak ingin peduli dengan komentar atau cerita atau berita."
Menurut Hamori, tetap fokus pada diri sendiri menjadi kunci kemenangan. Dalam pertarungan terakhirnya, dia berhasil mengalahkan Marissa Williamson Pohlman dari Australia dengan mudah. Karena itu, hal yang sama akan dia lakukan jelang pertarungan dengan Khelif.
"Saya hanya ingin tetap fokus pada diri saya sendiri. Saya melakukannya sebelum dua pertarungan terakhir saya. Saya pikir ini adalah kuncinya dan kita lihat saja nanti."
Hamori juga mengaku tidak mengerti alasan keputusan Carini untuk berhenti di awal pertandingan melawan Khelif.
"Itu pilihannya. Saya tidak mengerti karena saya pikir setiap petinju berpikir sama seperti saya, untuk tidak pernah menyerah. Namun, itu pilihannya. Kami tidak tahu apa alasannya. Ini hidupnya, tapi aku tahu aku ingin melakukan ini dalam hidupku sendiri," kata Hamori.
Carini sebelumnya mengatakan, pukulan Khelif menjadi yang terkeras yang pernah dia hadapi dalam hidupnya. Petinju berusia 25 tahun itu mengaku tidak pernah mendapat pukulan sekeras saat dia melawan Khelif.
"Saya terbiasa menderita. Saya tidak pernah menerima pukulan seperti itu tidak mungkin untuk melanjutkannya. Saya bukan siapa-siapa untuk mengatakan itu ilegal," kata Carini setelah mengundurkan diri dari pertarungan sambil menahan tangis.

Carini sebenarnya ingin melanjutkan bertarung melawan Khelif meski merasakan sakit luar biasa di hidungnya. Namun, dia terpaksa memutuskan berhenti karena tidak tahan dengan pukulan-pukulan Khelif.
"Saya naik ring untuk bertarung. Namun, saya tak ingin melakukannya lagi setelah menit pertama. Saya mulai merasakan sakit yang hebat di hidung saya. Saya tidak menyerah tetapi pukulan itu terlalu menyakitkan sehingga saya berkata cukup. Saya pergi dengan kepala tegak," kata Carini.
Keikutsertaan Khelif di Olimpiade 2024 menjadi berita hangat setelah dia didiskualifikasi di kejuaraan dunia yang digelar Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada 2023. Dia gagal dalam tes kelayakan gender karena kadar testosteron yang tinggi. Namun, dia diizinkan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade, seperti halnya petinju Taiwan Lin Yu-ting, yang terlibat dalam situasi yang sama. Baik Khelif dan Lin Yu-ting tak pernah secara terbuka menyatakan diri sebagai laki-laki, transgender atau interseks.
Sementara Komite Olimpiade Internasional (IOC) merilis pernyataan menyusul reaksi keras terhadap Khelif. Juru bicara IOC, Mark Adams menegaskan, Imane Khelif memenuhi syarat untuk Olimpiade karena di paspor menyebutkan jenis kelaminnya perempuan. Standar yang sama diterapkan pada Lin Yu-ting yang juga didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 karena alasan serupa.
"Semua yang berkompetisi di kategori wanita mematuhi aturan kelayakan kompetisi. Mereka adalah wanita di paspor mereka dan dinyatakan bahwa mereka memang wanita," kata Mark Adams, Selasa, 30 Juli.
Editor: Maria Christina