Tampil di Semifinal, 3 Wakil Indonesia Enggan Hanya Dapat Perunggu

BASEL, iNews.id – Semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 di Basel, Swiss, Sabtu (24/8/2019) malam WIB, akan menjadi ajang pembuktian bagi 3 wakil Indonesia. Mereka tidak cukup puas hanya membawa pulang medali perunggu.

Sayang, dua wakil Merah Putih bakal terlibat perang saudara. Ya,  Fajar Alfian/Muhammad Rian bentrok Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk memperebutkan tiket ke final.

Baca Juga

Meski Lolos Semifinal Piala AFF Futsal U-19 2025, Pelatih Timnas Futsal Indonesia U-19 Masih Belum Puas

Kemudian, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan berjuang menghadapi wakil Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Dengan mencapai babak semifinal, mereka otomatis sudah memperoleh medali perunggu. Namun mereka kompak mengatakan ingin memperoleh lebih dari itu, mengingat masing-masing mempunyai target pribadi.

Ahsan/Hendra ingin membuat catatan baru dengan meraih gelar ketiga setelah menjuarai Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015.

Hendra bahkan akan memperoleh gelar juara dunia keempat jika berhasil menjadi titel di Basel, karena dia juga menjadi juara dunia 2007 bersama Markis Kido.

"Target (membawa pulang medali) ya tercapai, tapi kalau bisa lebih tinggi lagi," ujar Hendra setelah memenangi pertandingan perempat final, Jumat (24/8/2019).

Sementara lawannya yang juga sesama Indonesia, Fajar/Rian, baru pertama kali mencapai semifinal Kejuaraan Dunia. Mereka sangat termotivasi untuk meraih hasil semaksimal mungkin.

"Pasti sangat bangga bersyukur, tapi kita jangan puas diri, masih ada pertandingan. Kita enggak mau juga hanya dapat medali perunggu, kalau bisa lebih," ujar Fajar yang mengatakan bahwa pada tiga turnamen sebelumnya mereka memperoleh hasil yang kurang bagus, sehingga di Kejuaraan Dunia ini dia ingin memberikan yang terbaik.

Sedangkan Greysia/Apriyani yang pada Kejuaraan Dunia tahun lalu terhenti di semifinal, ingin berbuat lebih baik tahun ini. "Kita mau lebih tapi tetap harus fokus lagi, permainan belum kelar," kata Greysia.

Editor: Abdul Haris