Taufik Hidayat Blak-blakan Soal Target Dua Emas di SEA Games 2025
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, buka suara terkait target dua medali emas yang dipasang pemerintah untuk cabang bulu tangkis pada SEA Games 2025. Menurut legenda hidup Indonesia itu, angka dua emas merupakan target yang paling realistis berdasarkan kondisi atlet saat ini.
Pemerintah melalui Kemenpora sebelumnya menetapkan sasaran dua emas untuk skuad bulu tangkis. Target ini cukup mengejutkan karena pada SEA Games 2023, Indonesia sukses menjadi juara umum dengan koleksi lima medali emas.
Namun, Taufik menegaskan situasi kali ini berbeda.
"Ya dengan keadaan atlet sekarang kan, kami mau target berapa? Mau lebih. Kami realistis saja kan. Enggak mau muluk-muluk juga. Targetnya berapa ya memang seperti itu," ujarnya di Jakarta.
Komposisi pebulutangkis Indonesia untuk SEA Games 2025 mengalami perombakan. Dua pemain baru, yakni Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Sabar Karyaman Gutama / Moh Reza Isfahani Pahlevi (ganda putra) resmi menyusul skuad.
Taufik menilai masuknya kekuatan tambahan ini membuat peluang meraih dua emas tetap terbuka.
Walau target resmi hanya dua emas, PBSI tetap berharap bisa memberikan hasil yang lebih baik dari ekspektasi.
"Kan target pemerintah kan untuk PBSI kan dua (emas), maksudnya ya kita kalau bisa lebih kan bersyukur. Itu menjadi satu pacuan lah,"
jelas Taufik.
Ia menegaskan bahwa bulu tangkis selalu menjadi lumbung medali Indonesia di SEA Games, sehingga PBSI dan para atlet akan memberi yang terbaik.
"Karena biar gimana pun juga bulu tangkis kalau di SEA Games tetap harus mendapatkan medali. Dan akan memberikan yang terbaik, gitu aja. Tapi satu-satunya ya jangan dipolemik lah, mau siapapun yang main di situ ya itu udah keputusan dan itu udah yang terbaik."
Dengan skuad yang mengalami perubahan serta persiapan yang menyesuaikan kondisi atlet, PBSI menilai target dua emas bukan langkah pesimistis melainkan pendekatan paling masuk akal. Meski begitu, asa untuk membawa pulang medali lebih tetap menjadi semangat seluruh tim.
Editor: Reynaldi Hermawan