Taufik Hidayat Ditanya Soal Tunggal Putra Indonesia Saat Ini, Jawaban sang Legenda Mengejutkan

JAKARTA, iNews.id – Taufik Hidayat ditanya soal tunggal putra Indonesia saat ini. Jawaban sang legenda bulu tangkis Tanah Air itu cukup mengejutkan.

Taufik Hidayat diundang menjadi bintang tamu dalam siaran podcast di kanal youtube The Badminton Experience. Kanal tersebut dikelola oleh dua tunggal putra Denmark yang masih aktif bermain, Hans-Kristian Solberg Vittinghus dan Anders Antonsen.

Baca Juga

Klik di Sini! Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras U-17 di Piala Dunia U-17 2025

Sepanjang podcast tersebut, mereka berbincang banyak mengenai bulu tangkis. Baik soal kondisi olahraga tepok bulu di masa lalu hingga saat ini, hingga bahas mengenai pemain.

Sampai pada akhirnya, Antonsen penasaran ingin tahu jawaban Taufik soal pemain tunggal putra Indonesia saat ini. Wajar saja, karena kita tahu pria berusia 40 tahun itu merupakan salah satu sosok legenda tunggal putra dunia.

Baca Juga

Shin Tae-yong Ditanya Alasan Bersedia Latih 3 Level Timnas Indonesia, Jawabannya Bikin Merinding

Antonsen meminta pendapat Taufik mengenai permainan yang dimiliki seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito. Namun menariknya, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu tak ingin banyak komentar.

Baca Juga

Romelu Lukaku Selangkah Lagi Balik ke Inter Milan, Paulo Dybala Menyusul?

Taufik malah mengambil contoh ketika Ginting berhadapan melawan Viktor Axelsen dalam dua turnamen terakhir yakni Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022. Jika dibandingkan dengan pemain nomor satu dunia itu, dia menilai kalau saat ini level para pemain tunggal putra masih tertinggal.

“Saya tidak tahu. Saya lihat Ginting lawan Viktor Axelsen, Axelsen sepertinya hanya main 60 persen saja,” kata Taufik, dikutip dari kanal Youtube The Badminton Experience, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Penilaian Taufik Hidayat soal Ginting: Tekniknya Bagus tapi Mental Naik Turun

“Axelsen sudah tahu bagaimana permainan Ginting, kasihan melihatnya. Levelnya masih jauh,” pungkasnya.

Editor: Reynaldi Hermawan