Tegur BWF, Dubes RI: Ada Ratusan Juta Penggemar Bulutangkis dari Indonesia!
LONDON, iNews.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya bakal memberikan teguran kepada BWF. Hal itu terkait kasus kontingen Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021.
Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan keputusan WO seluruh kontingen Indonesia dari All England. Mereka diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat berada satu pesawat dengan orang yang positif terpapar virus Covid-19 saat terbang ke Inggris.
Padahal, seluruh pemain Indonesia sudah menjalani PCR dan dinyatakan negatif. Desra yang kecewa berat berniat untuk memberikan surat kepada Presiden BWF dan Badminton England (PBSI-nya Inggris), selaku penyelenggara.
“Saya segera mengirim surat, isinya cukup keras kepada Presiden BWF dan Chief Badminton England. Tentu saja menyatakan kekecewaan yang mendalam atas penarikan tim dari All England,” kata Desra kepada media, Kamis (18/3/2021).
“Bulu tangkis ini memang asalnya dari Inggris. Tetapi, jangan lupa jika ratusan juta penggemar adalah dari Indonesia. Saya tidak mau isu ini menjadi hambatan dalam pengembangan hubungan bilateral lebih baik antara Indonesia dengan Inggris,” ujarnya.
Selain Dubes RI, Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari juga sudah berjanji akan bertindak tegas. Dia tak bahkan tak menutup peluang membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
“Untuk surat protes, kita tidak berjalan sendirian, kami akan menunggu teman-teman di PBSI, berkoordinasi bersama Kemenpora dan Kemenlu,” ujar Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/3/2021).
“Kemudian, kami akan melayangkan surat resmi terkait sikap dari Komite Olimpiade Indonesia terkait situasi yang terjadi di All England kepada atlet-atlet Indonesia,” lanjutnya.
“Kita akan memperjuangkan yang paling maksimal bagi kepentingan para atlet dari seluruh cabor. Apabila ada dasar yang kuat, tidak menutup kemungkinan hal ini akan kami bawa sampai ke CAS,” tukas pria yang akrab disapa Okto itu.
Editor: Reynaldi Hermawan