Terungkap, Ini Alasan Anders Antonsen Pakai Baju Tradisional Bali di Welcoming Party
NUSA DUA, iNews.id – Alasan Anders Antonsen pakai baju tradisional Bali di Welcoming Party Indonesia Badminton Festival, Kamis (11/11/2021) terungkap. Tunggal putra Denmark itu mengaku baju tersebut merupakan ide spontan yang tak terpikirkan sebelumnya.
Antonsen dan para pemain Denmark lainnya berhasil memikat perhatian dengan gaya berpakaian mereka di Welcoming Party. Bersama Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, dan Hans Kristian Vittinghus, dia memakai busana tradisional Bali dengan berbagai jenis.
Antonsen sendiri terlihat mengenakan baju adat Bali berwarna cokelat. Lalu, dia mengenakan hiasan kepala Udeng dengan bawahan sarung Kamen. Sontak kehadiran Antonsen dan kawan-kawan langsung mencuri perhatian pemain lain.
Meski terlihat sangat niat, Antonsen membuat pengakuan bahwa itu adalah ide spontan. Bahkan, dia bersama ketiga pemain Denmark itu membeli baju tersebut langsung di toko baju yang ada di Westin Resort dan secara acak memilih baju adat tersebut.
“Saya sebenarnya tidak tahu (ini ide siapa). Kami hanya sepakat untuk turun dan pergi ke toko (di area hotel) dan membeli beberapa baju sebelum opening dinner,” ucap Antonsen awak media, Jumat (12/11/2021).
“Ya, saya sangat suka (dengan bajunya) dan saya pikir itu sangat keren,” lanjutnya.
Sementara berbicara soal harga, Antonsen sendiri ternyata tidak mengetahui itu. Pemain berperingkat empat dunia itu hanya langsung membeli agar bisa mendapatkan penampilan yang berbeda diantara pemain-pemain lain.
“Tentu (saya membeli dengan uang saya sendiri). Berapa harganya? Saya tidak tahu berapa,” imbuh Antonsen.
Selain Antonsen, Kim menggunakan baju yang sama tetapi berbeda warna yakni putih. Lalu, Rasmussen mengenakan kaus dengan gambar barong. Sedangkan Vittinghus memakai kemeja berwarna merah.
Lebih lanjut, Antonsen juga mengomentari tentang sebutan Bali Boy yang justru dia sematkan sendiri saat mengunggah foto di Instagram. Juara Indonesia Masters 2019 itu mengatakan ingin mengekspresikan dirinya sebagai orang Bali, seperti halnya saat ia bermain di Istora Senayan, Jakarta.
“Di sini, saya ingin menjadi Bali Boy. Di Jakarta saya ingin menjadi Istora Boy. Saya rindu Istora Senayan. Tetapi, saya juga menikmati Bali. Saya menantikan untuk bisa kembali bermain di Jakarta,” tutupnya.
Editor: Reynaldi Hermawan