Terungkap! Ini Alasan Gregoria Melempem di Japan Open 2025
TOKYO, iNews.id – Kiprah tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, di Japan Open 2025 harus terhenti lebih awal. Ia tersingkir di babak 32 besar usai takluk dari wakil tuan rumah, Riko Gunji, dalam dua gim langsung dengan skor 10–21, 12–21.
Hasil ini jelas mengecewakan, terlebih karena ini merupakan comeback pertama Gregoria setelah absen tiga bulan akibat vertigo. Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, pun buka suara soal penyebab jebloknya performa anak asuhnya di turnamen level Super 750 ini.
Menurut Imam Tohari, Gregoria masih dalam tahap pemulihan dan membutuhkan waktu untuk kembali menemukan ritme serta insting bertanding yang sempat hilang selama masa pemulihan.
"Untuk Gregoria setelah absen tiga bulan ini terlihat cara bermain dan insting-insting permainan dia yang hilang, belum menemukan ritme permainan yang semestinya," kata Imam Tohari dalam keterangannya.
Masalah Fisik dan Fokus Jadi Sorotan
Imam juga menyoroti bahwa turnamen sekelas Super 750 dan Super 1000 menuntut daya tahan fisik serta konsistensi mental yang tinggi. Hal inilah yang belum sepenuhnya kembali pada Gregoria.
"Saya melihat rally-rally panjang sering sekali terjadi. Selain fisik, fokus juga harus tahan. Ini yang belum kembali dari dia," tambahnya.
"Kelincahan dan pukulan Gregoria juga masih ada keterbatasan. Jadi, ini pelajaran-pelajaran untuk dia menjelang World Championships nanti," lanjut Imam.
Meski hasil di Japan Open cukup mengecewakan, Gregoria Mariska Tunjung menegaskan dirinya tidak ingin larut dalam kekalahan. Ia memilih fokus menatap turnamen selanjutnya: China Open 2025.
"Ketika tampil jelek minggu ini, pasti minggu depan saya harus tampil lebih baik dan saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan selama di sini jelang China Open saya akan dimatangkan lagi," kata Gregoria.
Editor: Reynaldi Hermawan