Terungkap, Ini Penyebab Eko Yuli Gagal Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
TOKYO, iNews.id – Lifter Eko Yuli Irawan membocorkan penyebab gagal meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Dia mengaku tekniknya belum sempurna saat angkatan snatch.
Eko meraih medali perak di kelas 61 kg putra. Total angkatan 302 kg yang diraihnya berasal dari 137 kg snatch dan 165 kg clean and jerk.
Dia hanya bisa membukukan 137 kg di angkatan snatch percobaan pertama. Sementara pada percobaan kedua dan ketiga, Eko gagal mengangkat berat 141 kg.

Setelahnya dia berusaha meraup banyak angka saat clean and jerk. Sayangnya dia gagal melampaui atlet China yang bisa mengumpulkan total angkatan 313 kg dari 141 snatch dan 172 clean and jerk hingga akhirnya meraih medali emas.
"Sebenarnya mungkin karena persiapan (gagal meraih emas). Teknik saya belum matang untuk angkatan snatch. Sementara karena PPKM dan juga karantina membuat saya latihan kurang maksimal,” kata Eko Yuli dikutip dari NOC Indonesia.
“Ketika tertinggal 4 kg (di angkatan snatch), saya berpikir harus mengejar angkatan clean&jerk. Namun, setelah Li Fabin berhasil dengan angkatan 172. Kami berpikir beda dan langsung mengatur strategi bagaimana untuk mengamankan medali perak dulu," sambungnya.
Kegagalan Eko membawa pulang medali emas membuatnya merasa bersalah kepada masyarakat Indonesia. Atlet 32 tahun asal Metro, Lampung itu meminta maaf karena hanya bisa menyumbangkan medali perak pada Olimpiade kali ini.
“Mohon maaf untuk semua masyarakat Indonesia, Saya belum bisa memberikan medali emas sebagaimana cita-cita saya,” ucap Eko dengan nada bergetar.

Bagi Eko ini merupakan medali Olimpiade keempat sepanjang karier. Sebelumnya dia mendapat medali perunggul edisi 2008 dan 2012 serta medali perak 2016.
Sementara bagi Indonesia ini merupakan medali kedua di Olimpiade Tokyo 2020 sejauh ini. Sebelumnya lifter Windy Cantika Aisah membawa pulang medali perunggul di kelas 59 kg putri. Kontingen Merah Putih kini duduk di peringkat ke-17 klasemen medali sementara.
Editor: Reynaldi Hermawan