Tiga Pembalap AHRT Puas dengan Pengalaman di CEV International Championship 2019

VALENCIA, iNews.id - Tiga pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT), Mario Suryo Aji, Gerry Salim, dan Andi Farid 'Gilang' Izdihar menuntaskan perjuangannya di musim balap FIM CEV International Championship 2019. Dalam ajang ini, mereka mampu tampil cukup memuaskan.

Pada seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (10/11/2019) kemarin, Mario yang tampil di kelas CEV Moto3 Junior World Championship, finis posisi 17 di balapan pertama dan 26 di balapan kedua. Baginya, hasil ini cukup memuaskan karena dia baru menjalani tahun perdana balapan di Eropa.

Kaleidoskop 2025: Gagal ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Terbangun dari Lucid Dream

"Banyak pengalaman berharga selama balapan perdana saya di CEV tahun ini. Terutama saat saya berhasil meraih podium ketika finis posisi keempat di Estoril, Portugal. Dari hasil balap satu musim ini, saya ingin tingkatkan lagi skill dan gaya balap yang lebih agresif serta teknik pengereman yang tepat untuk dapat semakin kompetitif di balapan tahun depan," kata Mario dalam rilis AHRT.

Di sisi lain, Gerry Salim tak bisa unjuk kemampuan pada seri terakhir di Valencia. Dia gagal tampil karena terjatuh ketika menjalani sesi pemanasan.

Di papan klasemen CEV Moto2 European Championship tahun ini, Gerry menempati peringkat ke-17. Berkaca dari pengalamannya, dia mengaku bangga bisa turut berjuang untuk Indonesia.

"Sayang sekali saya terjatuh saat warm up karena ada masalah dengan shifting gear saat saya mencoba menurunkan kecepatan. Hal ini berdampak pada tulang selangka yang masih dalam proses penyembuhan akibat insiden di Aragon. Namun pengalaman balap sepanjang CEV tahun ini banyak menempa skill saya untuk bekal balapan di ajang lainnya," ucap Gerry.

Pebalap AHRT lainnya, Andi Gilang yang bersaing di CEV Moto2 European Championship menutup musim ini dengan menempati posisi ke-14. Di balapan terakhir dia tidak bisa tampil maksimal karena motor yang ditungganginya mengalami kendala teknis.

"Sayang sekali hasil seri terakhir ini tidak sesuai harapan saya finis 10 besar. Tapi pengalaman balap di CEV Moto2 ini menjadi bekal balapan tahun depan di GP Moto2, terutama terkait setting motor yang terbaik. Semoga saya dapat menjadi pembalap kompetitif pada balapan tingkat dunia tersebut," tuturnya.

FIM CEV International Championship sendiri merupakan bagian dari program pendidikan para pembalap muda untuk bersaing di kancah internasional. Kemampuan mereka diuji sebelum menjalani tantangan yang lebih sulit di level Grand Prix.

Editor: Bagusthira Evan Pratama