Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komentar Jujur Jonatan Christie usai Kalah dari Kunlavut Vitidsarn di Laga Perdana BWF World Tour Finals 2025
Advertisement . Scroll to see content

Tony Gunawan Si Tampan Peraih Emas Olimpiade 2000, Begini Kehidupannya Sekarang

Selasa, 10 Agustus 2021 - 13:18:00 WIB
Tony Gunawan Si Tampan Peraih Emas Olimpiade 2000, Begini Kehidupannya Sekarang
Tony Gunawan (depan) pebulu tangkis spesialis ganda yang namanya harum saat Olimpiade Sidney 2000. Tony bersama Candra Wijaya berhasil meraih emas di Olimpiade 2000. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id- Tony Gunawan, pebulu tangkis spesialis ganda yang namanya harum saat Olimpiade Sidney 2000. Tony bersama Candra Wijaya berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2020 itu.

Capaian Tony/Candra itu menuruskan tradisi medali emas yang sebelumnya diraih pasangan Rexy Mainaky/Ricky Subagja di Olimpiade Atlanta 1996. Tony/Candra mengalahkan pasangan Korea Selatan Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung di final.

Dalam salah satu wawancara di akun Youtube BWF, Tony menceritakan perjalanan kariernya. Dia mengenal bulu tangkis lewat orang tuanya sejak usia lima tahun.

Tony ingat salah satu momen yang membuatnya berlatih keras saat kecil. Ketika itu umurnya sekitar tujuh atau delapan tahun, dia sedang mengikuti sebuah turnamen dan ada seorang penonton yang mengatakan dia terlalu gemuk dan tidak cocok bermain bulu tangkis.

“Bagaimana kamu bisa bermain? Kamu terlalu gemuk,” kata Tony sambil tersenyum mengingat kejadian itu.

Sontak kejadian itu membuatnya bersemangat untuk berlatih lebih keras demi menurunkan berat badannya. Tony berhasil mencapai keinginannya, tubuhnya lebih kurus setelah beberapa waktu dan dia lebih serius dalam dunia bulu tangkis.

Pria asal Surabaya, Jawa Timur itu mengatakan pernah ingin berhenti bermain bulu tangkis karena sang ayah melatihnya dengan sangat keras dan dia merasa terpaksa. Saat itu usianya 14 tahun, dia berlatih tiga kali sehari, pagi, sore hingga malam.

View this post on Instagram

A post shared by Tony Gunawan (@t_gun75)

Namun, latihan keras itu membuahkan hasil yang sebanding. Dia direkrut oleh salah satu tim raksasa asal Jakarta, Jaya Raya. Tony mulai bermain di nomor ganda Jaya Raya. 

Pria yang kini berusia 46 tahun itu, merupakan salah satu pemain ganda terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dia meraih banyak gelar dengan banyak pasangan. 

Pasangan ganda putra terbaik yang pernah bermain dengannya adalah Candra Wijaya. Keduanya meraih banyak gelar dan menduduki peringkat satu dunia di nomor ganda putra. Puncaknya, meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000. 

Legenda yang lahir pada april 1975 itu juga pernah berpasangan dengan Halim Haryanto. Pasangan ini juga berhasil menjuarai berbagai kejuaraan, seperti Brunei Terbuka 1998, Malaysia Terbuka 1998, Singapore Terbuka 2001 All England 2001, Kejuaraan Dunia 2001, German Terbuka 2005, dan Amerika Terbuka 2006. Selain Candra dan Halim, Tony juga pernah berduet dengan Victor Wibowo, Bob Malaythong dan Howard Bach.

Pada 2002, Tony hijrah ke Amerika Serikat (AS) dan menjadi pemain sekaligus pelatih bulu tangkis di Orange County Badminton Club. Pemain-pemain hebat berlatih di klub itu. Dia menyebut cita-citanya menjadi sarjana membuatnya pergi ke Negeri Paman Sam. 

Dia rela pergi jauh karena ingin gelar itu diraih dari universitas bergengsi. Tony menempuh pendidikan teknik komputer di Devry University di Pamona, California. Namun kesibukan menjadi pelatih dan pemain, membuatnya kehabisan waktu dan tidak bisa menyelesaikan pendidikannya.

Pada 2004, Tony diminta klub untuk mengikut Kejuaraan Dunia 2005. Saat itu dia berpasangan dengan Howard Bach. Tak disangka, persiapan yang hanya satu tahun itu membuahkan hasil. Bersama Bach, dia menjadi juara dunia setelah mengalahkan pasangan Indonesia, Candra Wijaya dan Sigit Budiarto di partai puncak.

Tony tidak pernah menyangka akan menjadi juara dengan nama Amerika Serikat dipunggungnya. Menurutnya, saat itu banyak orang mengatakan karirnya sudah selesai, dia sangat senang karena menjadi juara dunia.

Meski telah lama tinggal di Negeri Paman Sam, Tony baru menjadi warga negara AS pada 2011. Di tahun itu, dia menjuarai Pan America Games berpasangan dengan Howard Bach dan lolos ke Olimpiade London 2012. Setelah itu dia memutuskan untuk pensiun dan fokus menjadi pelatih di AS. 

View this post on Instagram

A post shared by Tony Gunawan (@t_gun75)

Lantas apa kesibukan Tony selepas pensiun?

Kehidupan Tony selepas pensiun tak jauh dari dunia tepok bulu. Dia menjadi pelatih bulu tangkis di Amerika Serikat.

Tony mengungkapkan sempat mengalami kesulitan saat awal-awal menjadi pelatih. Namun, bulu tangkis sudah ada dalam darahnya sehingga dia bisa menyesuaikan diri.

“Sedikit sulit pada awalnya tetapi saya pikir bulu tangkis ada di dalam darah saya dan saya berusaha menyesuaikan perlahan-perlahan dan saya menyukainya,” kata Tony.

Tony kerap mengunggah kegiatannya sebagai pelatih di akun Instagramnya. Tony pernah menjadi pelatih di klub Jepang Tonami. Dia juga beberapa kali berpartisipasi dalam even Yonex The Legend Vision.

Kini Tony kembali tinggal di Amerika Serikat. Dia menuruskan karier kepelatihannya di Amerika Serikat. 

Tony berharap bisa lebih mempopulerkan bulu tangkis di Amerika. Pada awal kedatangannya hanya ada 80 atlet nasional dari kelompok usia U11 sampai U19. Sekarang, sudah ada ribuan atlet yang bertanding di kejuaraan nasional.

Tony mengatakan tidak pernah mengkhianati Indonesia. Dia mengganti kewarganegaraannya karena urusan anak, pajak dan lain-lain. Dia masih mencintai Indonesia dan rindu dengan tanah kelahirannya itu.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut