Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil French Open 2025: Putri KW Kandas di Tangan Tomoka Miyazaki di Babak 32 Besar
Advertisement . Scroll to see content

Tunggal Putri Indonesia Lama Tak Juara All England, Ini Srikandi Terakhir yang Jaya di Negeri Elizabeth

Kamis, 17 Maret 2022 - 14:03:00 WIB
Tunggal Putri Indonesia Lama Tak Juara All England, Ini Srikandi Terakhir yang Jaya di Negeri Elizabeth
Gregoria Mariska Tunjung tak bisa bicara banyak di All England 2022. Praktis, hanya Susy Susanti tunggal putri Indonesia yang bisa juara All England.
Advertisement . Scroll to see content

BIRMINGHAM, iNews.id- Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung tak bisa bicara banyak di All England 2022. Praktis, hanya Susy Susanti tunggal putri Indonesia yang bisa juara All England sepanjang sejarah.

Gregoria tampil sebagai satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putri yang main di All England 2022. Sayang pemain yang akrab disapa Jorji itu tumbang di babak awal.

Jorji kalah dua set langsung dari jagoan Korea Selatan, An Se-young. Pertandingan tersebut dilangsungkan di Utilita Arena, Birmingham, Kamis (17/3/2022) dini hari WIB. 

Jorji kesulitan meladeni permainan An. Jorji kalah 16-21, 4-21.

Hasil itu memperpanjang puasa gelar tunggal putri di ajang bergengsi All England. Terakhir kali ada tunggal putri Indonesia juara All England terjadi pada 1994.

Artinya, 28 tahun sudah sektor putri tak bisa berjaya di Negeri Elizabeth. Atlet yang juara di tahun 1994 ialah Susy Susanti.

View this post on Instagram

A post shared by Badminton Statistics (@badminstat)

Susy merupakan salah satu tunggal putri terbaik yang dimiliki Indonesia. Susy menjadi tumpuan tunggal putri Indonesia dari era akhir 1980-an hingga 1990-an.

Dilihat dari akun Instagram Badminstat, dilihat Kamis (17/3/2022), Susy Susanti menjadi satu-satuny tunggal putri Indonesia yang pernah juara di All England.

Bahkan dia meriah gelar juara sebanyak 4 kali Tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994. Pada tahun 1991, Susi bertarung di final melawan rekan senegara Sarwendah Kusumawardhani.

Keduanya bertarung sengit saat itu. Namun, Susy menang dengan rubber game 0-11, 11-2 dan 11-6.

Lalu di tahun terakhir tunggal putri Indonesia juara All England, Susy berhadap dengan wakil China Ye Zhaoying. Susy menang 11-5 dan 11-9.

Susi Susanti (Olimpiade 1992)
Susi Susanti (Olimpiade 1992)

Setelah itu, prestasi tunggal putri meredup. Susy pun pensiun pada 1997. 

Praktis tak ada lagi tunggal putri Indonesia yang bisa berjaya di Inggris. Nama-nama seperti Mia Audina, Maria Febe, Lindaweni Fanetri, Maria Kristin, hingga terakhir Gregoria Mariska Tunjung belum bisa mengikuti jejak Susy Susanti.

Tentu itu menjadi perhatian para pecinta bulu tangkis Indonesia. Usai kegagalan Gregoria di All England 2022, sejumlah pecinta bulu tangkis Indonesia menyoroti kinerja pelatih tunggal putri.

Pecinta bulu tangkis Indonesia berharap ada generasi penerus yang bisa membawa kembali kejayaan tunggal putri Indonesia. Nama-nama seperti Putri Kusumawardani, Ester Nurumi Tri Wardoyo hingga Bilqis Prasista menjadi harapan Indonesia.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut