Ular Berbisa Masuk Lapangan Kacaukan Laga Dominic Thiem di Brisbane International

BRISBANE, iNews.id – Salah satu ular paling berbisa di dunia mengacaukan laga mantan juara US Open Dominic Thiem di Brisbane International 2024, Sabtu (30/12/2023) pagi.

Saat itu, petenis mantan peringkat ketiga dunia itu sedang menghadapi pemain Australia berusia 20 tahun, James McCabe, pada kualifikasi putaran pertama. Namun, fokus mereka dikacaukan kegaduhan di tepi lapangan saat para penonton melihat ular mematikan menyelinap masuk. 

Baca Juga

Langsung Menggila Pasca Cedera, Emil Audero Sukses Bantu Cremonese Menang 2-0 atas Genoa!

Petugas keamanan segera tiba, namun wasit harus menghentikan pertandingan saat ular itu merayap ke lapangan. Beruntung, ular tersebut bisa ditangkap, dan diidentifikasi sebagai Ular Coklat Timur sepanjang 50cm, salah satu reptil paling mematikan di Australia.

Racun ular jenis tersebut mengandung campuran racun mematikan, menjadikannya ular paling berbahaya kedua di dunia. 

Baca Juga

Catatan Penting Iringi Langkah Dominic Thiem ke Final US Open 2020

Yang paling kuat adalah racun saraf, yang melumpuhkan saraf jantung, paru-paru dan diafragma, sehingga membuat korbannya tercekik. Jika tidak diobati, korban bisa meninggal dalam waktu 30 menit setelah serangan jantung.

Setelah ular itu berhasil ditangkap, pertandingan pun dilanjutkan. Thiem berhasil memenangkan pertandingan 2-6, 7-6 (4), dan 6-4.

Baca Juga

Dominic Thiem Cetak Rekor Usai Rebut Tiket Semifinal US Open 2020

Usai pertandingan, Thiem berkata pun mengomentari kejadian mengagetkan tersebut. 

“Saya sangat menyukai binatang, terutama yang eksotik. Tapi mereka bilang itu ular yang sangat berbisa dan dekat dengan anak-anak pengambil bola, jadi situasinya sangat berbahaya,” ujar Thiem, dikutip The Sun, Sabtu (30/12/2023). 

Baca Juga

Kalahkan Marin Cilic, Dominic Thiem Isi Slot Terakhir Babak 16 Besar US Open 2020

“Itu adalah sesuatu yang belum pernah terjadi pada saya dan merupakan sesuatu yang pasti tidak akan pernah saya lupakan.”

Editor: Abdul Haris