Unik! Gregoria Mariska Tunjung Ogah Ditonton Orang Tua saat Bertanding, Kenapa?
JAKARTA, iNews.id - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung ogah ditonton orang tua saat bertanding. Dia malu disaksikan ayah dan ibunda ketika beraksi di lapangan bulu tangkis.
"Saya tuh enggak bolehin bapak ibu nonton langsung kalau lagi main. Tapi kalau nonton jangan sampai saya tahu. Enggak bisa, dari kecil saya enggak bisa ditonton bapak ibu secara langsung," kata Gregoria dalam wawancara dengan iNews.id.
"Dulu rasanya takut aja, pas kecil sangat enggak bisa untuk ditonton orang tua. Jadi mau nonton atau enggak, terserah tapi kalau nonton jangan ngasih tahu," sambungnya.
Terlepas dari hal unik tersebut, pebulu tangkis cantik berusia 23 tahun itu tetap bangga dengan kedua orang tuanya. Sebab, ayah dan ibundanya yang selalu memberikan dukungan pada dirinya meniti karier di dunia tepok bulu.
"Apa pun hasil saat ini, itu enggak lepas dari usaha bapak ibu. Rasanya dari kecil itu selalu didukung penuh, enggak pernah ngeraguin setiap pilihan yang sama-sama kita ambil," tuturnya.
Gregoria merupakan andalan Indonesia di sektor tunggal putri. Sejumlah prestasi pun telah dia buat.
Tapi yang paling dikenal adalah menjadi juara dunia junior pada 2017 dan juara di Kejuaraan Badminton Asia Team Championshipns 2022. Dia dianggap sebagai salah satu aset masa depan yang diharapkan bisa membawa tunggal putri Indonesia kembali berjaya.
Terbaru Gregoria tampil apik di All England 2023. Dia menembus perempat final dan memecah kebuntuan tunggal putri Indonesia selama 10 tahun di ajang tersebut.
Sayangnya dia dikalahkan wakil China Chen Yu Fei di fase tersebut. Tapi Gregoria tetap bersyukur karena sudah berhasil mencapai target yang diberikan.
"Pertama mau bersyukur dulu karena bisa mencapai target. Jujur senang banget bisa bermain dengan Chen Yu Fei lagi setelah terakhir di World Tour Finals tahun lalu," ujarnya.
"Buat saya kesenangan sendiri bisa main dengan pemain yang rankingnya jauh di atas saya karena selain bisa melawan mereka di lapangan, juga saya bisa belajar banyak,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan