Valentino Rossi Sebut Murid Pertama di Akademi VR46, Ini Sosoknya

TAVULLIA, iNews.id – Legenda MotoGP, Valentino Rosssi sebut murid pertama di Akademi VR46 miliknya. Sosok tersebut bernama Marco Simoncelli.

The Doctor memang memiliki akademi balap bernama VR46 Academy. Sekolah pembalap itu dirintisnya saat masih berkarier di MotoGP sekitar 10 tahun lalu.

Baca Juga

Live di MNCTV Sore Hari! Ini Jadwal Siaran Langsung Timnas Futsal Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2025

Murid Rossi di akademi kini mampu unjuk gigi di ajang balap kuda besi. Ada nama-nama seperti Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Luca Marini dan Marco Bezzecchi.

Baca Juga

Publik Thailand Ketar-ketir Diserang 2 Kabar Tak Sedap Jelang Piala AFF 2022, Apa Itu?

Rossi mengaku mendiang Simoncelli merupakan murid pertamanya. Bahkan Super Sic sudah menjadi muridnya meski akademi VR46 belum terbentuk.

“Akademi ini lahir sekitar 10 tahun yang lalu. Semuanya dimulai secara kebetulan dengan Marco Simoncelli, sebagai murid yang pertama meskipun akademinya belum ada,” kata Rossi dilansir dari Motosan, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Jadwal Final Piala Dunia 2022 dan Perebutan Peringkat Ketiga: Argentina Vs Prancis

“Dia meminta bantuan saya pada saat sulit yang dialaminya, Marco adalah pria yang baik dan dia senang bersama kami,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rossi menjelaskan VR46 Academy awalnya ditujukan karena dia ingin memiliki partner sparring untuk menguji kemampuannya agar level performanya bisa diketahui.

Baca Juga

3 Pemain Muslim yang Tampil di Final Piala Dunia 2022, Nomor 2 Menikahi Perempuan Maroko

Nah, Simoncelli lah yang menjadi sosok pertama yang memegang peran tersebut hingga membantu Rossi menyabet gelar juara MotoGP ke-8 dan ke-9-nya pada musim 2008 dan 2009.  

Baca Juga

Prancis Tembus Final Piala Dunia 2022, Didier Deschamps Selevel Franz Beckenbauer

Namun sayang, Simoncelli mengalami kecelakaan fatal di MotoGP Malaysia 2011 lalu hingga membuat nyawanya melayang. The Doctor pun sangat menyesali kejadian nahas yang menimpa murid pertamanya itu.

“Kami mulai pada 2006/2007, saya telah berkompetisi selama bertahun-tahun dan saya berkata pada diri sendiri bahwa saya ingin memiliki seorang pembalap untuk menemani saya dan, pada saat yang sama, menjadikannya sebagai teman latihan dengan kualitas pembalap yang berkelas dunia untuk memahami level saya dan membuat saya lebih kuat," jelas legenda berusia 43 tahun itu.

"Kemudian ceritanya datang dengan Marco, dan kami berhasil juara dunia. Tapi sayangnya kecelakaan itu terjadi,” imbuhnya. 

Editor: Reynaldi Hermawan