Viral Ratu Voli Korea Ngamuk usai Smash Geledeknya Diblok Megawati
SEOUL, iNews.id – Viral smash pemain Pink Spiders, Kim Yeon-koung, ngamuk usai smash geledeknya diblok pemain Indonesia, Megawati Hangestri. Pemain yang juga merupakan bintang voli Korea Selatan itu mengakui tindakannya salah, namun bagus untuk membangkitkan fokus dalam tim.
Megawati terus mencuri perhatian di Liga Voli Korea. Terbaru, pemain berusia 24 tahun itu mampu memblok smash keras yang dilesatkan bintang voli Korea, Kim Yeon-koung.
Saat itu, pemain bintang Korea itu terlihat ngamuk dengan membuang bola sambil teriak penuh emosi. Momen itu terjadi saat Red Sparks, tim yang dibela Megawati, menghadapi Pink Spiders pada Minggu (24/12/2023) lalu.
Walaupun tampil ciamik, sayangnya Megawati masih belum bisa membawa Red Sparks meraih kemenangan. Mereka harus kalah dari Pink Spiders dengan skor akhir 1-3.
Soal emosinya yang meledak karena smashnya diblok oleh Megawati, Kim Yeon-koung mengungkapkan hal itu terjadi secara spontan. Pemain andalan Pink Spiders itu pun sadar kalau tindakannya itu tidak benar.
“Tidak ada niat. Di Korea, dapat dikatakan bahwa mengekspresikan emosi dengan cara ini adalah salah,” kata Kim Yeon-koung, dilansir dari Hankooki, Selasa (26/12/2023).
“Namun, menurut saya tidak apa-apa untuk mengungkapkannya selama tidak menimbulkan kritik. Tentu saja, agak buruk jika Anda terus marah,” sambungnya.
Akan tetapi, Kim Yeon-koung merasa ada sisi positif dari emosinya yang meledak itu. Menurutnya, hal itu membuat para pemain Pink Spiders semakin fokus dan tampil solid sehingga mampu membungkam Megawati dan kolega.
“Saya pikir dengan melakukan itu, para pemain dapat fokus dan bersatu. Akan lebih baik jika para pemain mengungkapkan perasaan mereka bersama-sama daripada menyembunyikannya di dalam hati,” ujar pemain berusia 35 tahun tersebut.
Sementara itu, Red Sparks akan kembali menghadapi Pink Spiders pada laga pertama putaran keempat Liga Voli Korea. Megawati cs dijadwalkan bersua Kim Yeon-koung dan kolega pada Kamis (28/12/2023) mendatang.
Editor: Reynaldi Hermawan