Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Marc Marquez Bongkar Rahasia Juara MotoGP 2025, Hormati Tubuh Jadi Kunci Bangkit
Advertisement . Scroll to see content

Yamaha Optimistis Quartararo Bisa Juara MotoGP 2022, Ungkit Momen Rossi Kehilangan Gelar 2006

Selasa, 25 Oktober 2022 - 17:55:00 WIB
Yamaha Optimistis Quartararo Bisa Juara MotoGP 2022, Ungkit Momen Rossi Kehilangan Gelar 2006
Lin Jarvis masih optimis Fabio Quartararo bisa keluar sebagai juara MotoGP 2022. Lantas Jarvis mengungkit kejadian Valentino Rossi pada tahun 2006.(Foto: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

VALENCIA, iNews.id- Managing Director Yamaha Racing, Lin Jarvis masih optimis Fabio Quartararo bisa keluar sebagai juara MotoGP 2022. Lantas Jarvis mengungkit kejadian Valentino Rossi pada tahun 2006.

Saat ini, Quartararo sedang tertinggal 23 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Oleh sebab itu, perburuan gelar juara dunia masih berlangsung pada seri balapan terakhir yaitu MotoGP Valencia yang dijadwalkan pada 6 November 2022 mendatang.

Peluang Quartararo memang masih terbuka namun sangat sulit. Pembalap berjuluk El Diablo itu harus menang sembari berdoa agar Bagnaia gagal finis atau finis di posisi 15 ke bawah. Tentunya hal itu cukup sulit untuk terwujud karena pastinya Bagnaia akan sangat hati-hati.

Jarvis pun sangat senang karena Quartararo masih dalam perburuan gelar juara. Walaupun memang, dia mengakui kalau El Diablo memiliki peluang kecil untuk bisa mendapatkan gelar tersebut

“Kami masih dalam pertarungan, kami seharusnya senang tentang itu. Anda tidak pernah tahu bagaimana kedepannya. Kami harus memenangkan perlombaan yang tidak mudah dan saingan kami harus mengalami semacam kegagalan, yang juga bukan cara ideal untuk menang,” ujar Jarvis, dikutip dari Motorcycle Sport, Selasa (25/10/2022).

Meski begitu, Jarvis masih cukup optimis dengan situasi tersebut. Dia lalu menceritakan kehebatan Rossi di musim 2006 yang juga memastikan gelar juara di Valencia.

“Tetapi dalam olahraga ini apapun bisa terjadi. Ketika kami pergi ke Valencia pada tahun 2006 Valentino hampir hanya menyelesaikan formalitas dengan memenangkan balapan,” ungkapnya.

“Akan tetapi hal yang tidak terpikirkan terjadi. Valentino jatuh dan Nicky mengambil gelar. Saya tahu Valencia adalah trek yang sangat sulit, jadi apa pun bisa terjadi,” pungkasnya.

Ya, kondisi Bagnaia hampir sama dengan Rossi kala itu. The Doctor yang tinggal selangkah lagi juara justru harus direbut begitu saja oleh pembalap Repsol Honda, Nicky Hayden, gegara kesalahannya sendiri.

Rossi memimpin klasemen dengan jarak 8 poin dari Hayden sebelum mengaspal di Valencia. Artinya, terlepas berapapun posisinya asalkan finis di depan Hayden, dia meraih gelar juara. Namun sial, The Doctor justru tercecer ke posisi ke-13 sementara Hayden finis di peringkat ketiga. Alhasil, Hayden pun meraih juara dengan menyalip poin Rossi dengan meninggalkan jarak 5 poin.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut