Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jalan Terjal Maroko Menuju Trofi Piala Dunia U-20 2025: Libas Prancis hingga Argentina!
Advertisement . Scroll to see content

10 Kekhawatiran jika Indonesia Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Nomor 1 Ancaman Pembekuan FIFA

Minggu, 26 Maret 2023 - 17:17:00 WIB
10 Kekhawatiran jika Indonesia Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Nomor 1 Ancaman Pembekuan FIFA
Ada 10 kekhawatiran jika Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. (Foto: FIFA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada 10 kekhawatiran jika Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Salah satunya adalah pembekuan FIFA.

Kekhawatiran muncul setelah drawing Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan. Sejatinya agenda tersebut dilakukan pada 31 Maret mendatang.

Namun drawing batal karena Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran salah satu kontestan yakni Timnas Israel. Dari sini muncul kekhawatiran netizen penggemar bola di sosial media terkait nasib penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Muncul Trending topic yang berisikan kondisi kelam persepakbolaan Tanah Air jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Apa saja kekhawatiran tersebut?

1. Indonesia akan dibekukan FIFA.

2. Indonesia dikecam negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.

3. Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA

4. Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.

5. Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.

6. Federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk Olimpiade.

7. Indonesia dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.

8. Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepak bola Indonesia terhenti.

9. Timnas U-16, U-19, U-20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir Rp10 triliun.

10. Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tidak akan ada lagi di Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali akhir Maret ini.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia,” ujarnya.

Arya memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia. 

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

Dia meminta semua pencinta sepak bola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang.

“Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepak bola Indonesia harus kita selamatkan bersama-sama,” ujar Arya. 

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut