2 Pemain Irak Dicoret dari Skuad Jelang Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ada Apa?

BASRA, iNews.id - Ada 2 pemain Irak dicoret dari skuad jelang lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (16/11/2023) malam WIB. Sosok pemain yang dimaksud adalah Saad Natiq dan Danilo Al-Saed.

Pelatih Irak Jesus Casas membawa 25 pemain untuk menghadapi Indonesia. Saad Natiq dan Danilo Al Saed masuk di dalamnya.

Baca Juga

PSSI Banting Harga Tiket Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Stadion Pakansari pada 15 dan 18 November 2025

Dikutip dari @IraqFootballPod, Saad Natiq yang merupakan bek tengah Abha FC mengalami sedikit robekan ligamen. Dia sedang dalam penanganan tim medis.

Baca Juga

Arkhan Kaka Selebrasi Joget usai Robek Gawang Panama, Bima Sakti: Awas Kram!

Begitu pula Danilo Al Saed yang hingga kini masih dalam pemulihan cedera. Dia diperkirakan tidak akan fit melawan Indonesia.

Baca Juga

Bima Sakti Ungkap Suasana Mengerikan Ruang Ganti Indonesia Vs Panama di Babak Pertama: Mereka Down dan Murung

Casas akhirnya memulangkan pemain Klub Norwegia, Sandefjord itu. Untuk menambal lubang yang ditinggalkan mereka, Casas memanggil dua nama baru yakni Hussein Ali (Al-Shorta) dan Mustafa Nadhim (Al-Zawraa).

Skuad Irak tetap menakutkan meski tak diperkuat Saad Natiq dan Danilo Al Saed. Tim berjuluk Singa Mesopotamia itu dipimpin kapten Ali Adnan. 

Baca Juga

Jadwal Japan Masters 2023 Hari Ini: Kevin/Rahmat Beraksi, Vito Vs Momota

Bek kiri satu ini punya lemparan roket ala Pratama Arhan. Para penggawa Indonesia tentunya harus mewaspadainya.

Baca Juga

Jadwal Piala Dunia U-17 2023 Hari Ini: Inggris Vs Iran, Jepang Tantang Argentina

Kemudian ada 9 pemain yang mentas di Liga Eropa. Mereka adalah Hussein Ali di Herrenveen (Belanda), Rebin Salaka di Brommapojkarna (Swedia), Merchas Doski di Slovacko (Republik Ceko), Osama Rashid di Vizela (Portugal), Amir Al-Ammari di Halmstad (Swedia), Ahmad Allee di Rouen (Prancis), Youssef Amyn di Eintracht Braunschweig (Jerman), Ali Al-Hamadi di Wimbledon (Inggris), dan Pashang Abdulla di Degerfors (Swedia).

Editor: Reynaldi Hermawan