2 Pemain Timnas Indonesia Masih Menganggur hingga Detik Ini, Lanjutkan Karier di Eropa?
JAKARTA, iNews.id - Ada dua pemain Timnas Indonesia yang masih berstatus pengangguran alias tak punya klub hingga detik ini. Mereka adalah Justin Hubner dan Thom Haye.
Hubner masih belum memiliki klub baru usai dilepas Wolverhampton Wanderers U-21. Namun dia memastikan akan melanjutkan karier di Eropa.
“Saya bakal kasih tahu nanti ya (klub barunya). Saya akan bertahan di Eropa,” ujar Hubner di media sosialnya.
Sementara Haye masih membuka peluang untuk bergabung untuk banyak klub. Bahkan Sang Profesor tak menutup kemungkinan bakal berkiprah di Super League alias Liga Indonesia.
"Ya, mungkin orang menemukan jawaban yang agak mengecewakan, tapi tidak. Masih belum jelas mana klub yang akan saya pilih," kata Thom dikutip dalam siniar di kanal YouTube The Haye Way, Sabtu (21/6/2025).
Untungnya beberapa nama pemain Timnas Indonesia yang sempat menganggur seperti mereka kini sudah mendapatkan klub baru.
Rafael Struick, yang sebelumnya membela Brisbane Roar di A-League Australia, kini resmi berseragam Dewa United. Kepindahan ini menandai kembalinya Struick ke kancah sepak bola Indonesia.
Lalu, bek tangguh Jordi Amat juga telah membuat keputusan besar. Usai kontraknya berakhir dengan Johor Darul Ta'zim (JDT) di Liga Super Malaysia, ia resmi memperkuat Persija Jakarta, klub raksasa ibu kota.
Shayne Pattynama pun tak kalah mengejutkan. Setelah memutus kontraknya bersama klub Belgia, Eupen, ia memilih melanjutkan karier di Liga Thailand bersama Buriram United.
Nathan Tjoe-A-On juga sudah mendapat pelabuhan baru. Setelah dilepas Swansea City, bek kelahiran Belanda ini menandatangani kontrak dua tahun dengan klub kasta kedua Liga Belanda, Willem II Tilburg. Padahal sebelumnya, Nathan sempat diisukan akan bergabung dengan salah satu klub Denmark.
Sementara itu, kabar paling sensasional datang dari Kevin Diks. Bek serba bisa ini resmi menjadi pemain Indonesia pertama yang akan tampil di Bundesliga usai teken kontrak lima tahun bersama Borussia Monchengladbach.
Editor: Reynaldi Hermawan