Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thom Haye Blak-blakan! Jeda Kompetisi Bikin Persib Makin Berbahaya Lawan Dewa United
Advertisement . Scroll to see content

4 Klub Super League Tunggak Gaji Pemain, Nilainya Tembus Rp4,3 Miliar

Kamis, 07 Agustus 2025 - 13:07:00 WIB
4 Klub Super League Tunggak Gaji Pemain, Nilainya Tembus Rp4,3 Miliar
Wakil Ketua APPI, Achmad Jufriyanto (kanan) melaporkan adanya klub Super League yang masih menunggak gaji pemain. (Foto: iNews/Andri Bagus)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Menjelang kick-off Super League 2025-2026 pada Jumat (8/8/2025), isu klasik kembali mencuat: penunggakan gaji pemain. Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengungkap, empat klub peserta kompetisi masih belum melunasi hak-hak pemain mereka.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua APPI, Achmad Jufriyanto, dalam konferensi pers National Dispute Resolutions Chambers (NDRC) yang digelar di Jakarta, Rabu (6/8/2025). Ia menyebut ada empat tim Super League yang masih belum membayar gaji pemainnya, dengan total tunggakan mencapai Rp4,3 miliar, yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian.

"Untuk kasus di Liga 1 (Super League) yang sudah ada di kita (APPI) itu tiga sedang korespondensi, satu tim sudah diproses di NDRC dengan total pembayaran yang belum selesai Rp4,3 miliar," ungkap Jufriyanto.

Meskipun tak menyebutkan nama-nama klub secara spesifik, mantan pemain Timnas Indonesia itu menjelaskan ketiga tim masih dalam tahap komunikasi, sementara satu lainnya sudah masuk ke ranah penyelesaian formal di NDRC. Totalnya, ada 15 pemain yang menjadi korban dari empat tim tersebut.

"Ada empat tim, tiga plus satu. Tiga masih dalam korespondensi, satu masih dalam proses NDRC. Itu pemainnya ada 15 dari empat tim," tambah Jufriyanto yang kini juga bermain untuk Persib Bandung.

Masalah tunggakan gaji ini bukan hanya menimpa klub-klub di kasta tertinggi. Jufriyanto juga menyebutkan klub Liga 2 dan Liga 3 pun masih memiliki masalah serupa, dengan nilai yang cukup besar mengingat level kompetisinya.

"Untuk di Liga 2 ada dua tim yang korespondensi dengan kita, tujuh tim sudah dalam proses NDRC dengan total pembayaran yang belum selesai sekitar Rp3,6 miliar," katanya menjelaskan.

Sementara di Liga 3, ada dua tim yang masih disurati APPI, serta empat tim yang berperkara di NDRC, dengan total tunggakan mencapai Rp2,5 miliar. Ini menunjukkan masalah keuangan dan manajemen belum sepenuhnya dibenahi, meskipun kompetisi terus berlanjut setiap musim.

Mirisnya, isu ini mencuat hanya beberapa hari sebelum liga dimulai. Padahal, musim ini Liga 1 resmi berganti nama menjadi Super League sebagai upaya untuk memberikan wajah baru sepak bola nasional. Namun kenyataannya, "wajah lama" berupa tunggakan gaji pemain masih terus menghantui.

Transformasi nama liga tidak cukup jika fondasi profesionalisme tidak diperkuat. APPI terus mendorong penyelesaian secara damai dan legal, namun jika tidak ada kemauan dari klub, persoalan ini akan terus berulang dan merusak kepercayaan publik terhadap tata kelola kompetisi.

Ke depan, perhatian bukan hanya harus tertuju pada jadwal pertandingan dan bursa transfer, tetapi juga kesejahteraan pemain — mereka yang jadi ujung tombak dan wajah dari klub di lapangan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut