Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : FIFA Sanksi Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama Kena Skors 4 Laga
Advertisement . Scroll to see content

4 Pelatih yang Kandaskan Mimpi Indonesia Juara Piala AFF, Nomor 2 Dijuluki King

Rabu, 18 Januari 2023 - 19:29:00 WIB
4 Pelatih yang Kandaskan Mimpi Indonesia Juara Piala AFF, Nomor 2 Dijuluki King
Pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking. (Foto: Instagram/@changsuek)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Terdapat 4 pelatih yang kandaskan mimpi Indonesia juara Piala AFF. Salah satunya memiliki julukan King.

Prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF masih mentok di peringkat kedua. Tim Garuda menjadi peraih runner-up terbanyak dalam ajang ini.

Tercatat, Timnas Indonesia sudah enam kali finis di posisi dua yaitu pada Piala AFF edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Adapun pada ajang AFF 2022, Fachruddin Aryanto cs hanya sampai babak semifinal setelah kalah 0-2 dari Vietnam.

Vietnam merupakan salah satu lawan yang cukup menantang bagi Indonesia. Tim asuhan Park Hang-seo itu berhasil meredam laju Marc Klok dkk untuk masuk ke laga final. 

Menariknya, Park Hang-seo menjadi satu dari sekian pelatih yang menjegal laju skuad Garuda di gelaran AFF. Siapa saja mereka? Dikutip iNews.id dari Sportstars, berikut uraiannya.

4 Pelatih yang Kandaskan Mimpi Indonesia Juara Piala AFF:

1. Radojko Avramovic, Timnas Singapura

Foto: The Monitor
Foto: The Monitor

Kekalahan Indonesia dari Singapura pada final AFF 2004 kembali mengubur mimpi Indonesia untuk meraih gelar juara. Sejak pertama mengikuti AFF, Indonesia berhasil maju ke babak final di edisi tahun 2000, 2002, kemudian 2004. 

Radojko Avramovic mampu membawa The Lions menjegal Indonesia dengan skor 2-1 di laga leg kedua babak final, yang berlangsung di Stadion Nasional, Kallang, Singapura pada 16 Januari 2005. 

Tiga penyerang andalan Timnas Indonesia saat itu yaitu Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jaya Kesuma, serta Boaz Solossa tidak mampu mematahkan kekuatan Singapura. Bahkan Boaz menderita cedera usai mendapat ganjaran keras dari bek Singapura, Baihakki Khaizan. 

Sebelumnya, di leg pertama, Singapura juga berhasil menggulung Indonesia dengan skor 3-1. Kalah agregat, lagi-lagi harus mengubur mimpi Indonesia.

Setelah kegemilangan di AFF 2004, Radojko Avramovic juga melanjutkan tradisi emas bagi timnas Singapura. Pelatih asal Serbia yang lahir pada 29 November 1949 itu membawa Singapura menjuarai AFF 2007 dan AFF 2012.

2. Rajagopal Krishnasamy, Timnas Malaysia

Ada 3 lawan alternatif untuk Indonesia usai duel vs Bangladesh batal. Salah satunya Brunei Darussalam yang kini dilatih Rajagopal Krishnasamy. (Foto: Vocket FC)
Rajagopal Krishnasamy. (Foto: Vocket FC)

Pertemuan Indonesia dan Malaysia kerap menghasilkan laga yang menegangkan. Pasalnya, ada rivalitas yang cukup kuat di antara kedua tim sehingga menciptakan pertandingan dengan tensi tinggi. 

Dalam gelaran AFF 2010, Indonesia bertemu Malaysia di laga final. Sebelumnya, di pertandingan awal pada fase grup, Indonesia memiliki catatan gemilang karena berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 5-1. 

Namun di babak final Indonesia kalah 0-3 dari Malaysia pada leg pertama. Selanjutnya, di leg kedua yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 29 Desember 2010, Indonesia lagi-lagi ditekuk oleh tim asuhan pelatih Rajagopal Krishnasamy itu dengan skor 1-2. Dengan agregat 2-4, mimpi Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF 2010 pun kandas.

Rajagopal Krishnasamy adalah pelatih andalan Malaysia, yang mulai ditunjuk untuk melatih Malaysia U-23 dan Malaysia senior pada 2009. Dia mampu membawa Malaysia meraih emas di SEA Games 2009, setelah penantian 20 tahun. 

Pria kelahiran 10 Juli 1956 itu bahkan dijuluki King Gopal berkat keberhasilannya. Tak lama berselang, Rajagopal Krishnasamy kembali menunjukkan kepiawaiannya dan mengantarkan Harimau Malaya juara Piala AFF 2010 untuk pertama kalinya.

3. Alexandre Polking, Timnas Thailand

Pelatih Thailand Alexandre Polking ternyata punya jimat keberuntungan yang bikin timnya tak terkalahkan di Piala AFF 2020 sejauh ini. (Foto: AFF)
Pelatih Thailand Alexandre Polking. (Foto: AFF)

Mimpi Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2020 terpaksa kandas setelah kalah di babak final. Indonesia menghadapi lawan tangguh Thailand yang diasuh Alexandre Polking. Timnas Indonesia mampu menahan Thailand dengan hasil imbang 2-2 dalam pertandingan leg kedua yang berlangsung di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, pada 1 Januari 2022.

Namun, di leg pertama, Indonesia kalah dengan skor 0-4. Dengan agregat 2-6 dibanding Thailand, mimpi Indonesia menjadi juara di AFF 2020 pun terkubur.

Kemenangan tim Gajah Perang itu merupakan momen keberhasilan Alexandre Polking karena menjadi gelar pertamanya sebagai pelatih. Polking didapuk untuk mengasuh timnas Thailand pada 28 September 2021 guna menghadapi Piala AFF 2020. 

Tangan dingin pelatih kelahiran Montenegro, Brasil pada 12 Maret 1976 ini terbukti. Dia tidak hanya membawa timnas Thailand menjadi juara Piala AFF 2020, namun seluruh laga di ajang tersebut berhasil dilakoni Thailand tanpa kekalahan, hingga akhirnya kembali memberikan gelar Piala AFF 2022

4. Park Hang-seo, Timnas Vietnam

Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo. (Foto: Instagram/@onlydtvn.official)
Park Hang-seo. (Foto: Instagram/@onlydtvn.official)

Park Hang-seo telah membawa Vietnam berhasil menjadi juara di Piala AFF 2018 serta di SEA Games 2021. Di akhir masa tugasnya mengasuh timnas Vietnam, pelatih asal Korea Selatan yang lahir pada 1 Oktober 1957 ini mampu mengantarkan Vietnam masuk kualifikasi hingga melaju ke babak final Piala AFF 2022. 

The Golden Star menghadapi Thailand di final Piala AFF 2022 yang berlangsung Senin malam (16/1/2023) di Stadion Thammasat, Bangkok. Namun, Vietnam gagal meraih gelar juara dengan agregat 2-3.

Sebelumnya, di laga semifinal, Vietnam bermain imbang melawan Indonesia di leg pertama. Kemudian, di leg kedua, tim asuhan Park Hang-seo berhasil menekuk timnas asuhan Shin Tae-yong dengan skor 2-0. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, pada Senin (9/1/2023) itu, tendangan Nguyen Tien Linh di menit ke-3 dan 47 membobol gawang Indonesia yang dijaga Nadeo Argawinata. 

Park Hang-seo gembira dengan hasil yang ditorehkan timnas Vietnam. Dia mengaku telah detail mempelajari peta kekuatan Indonesia, terutama setelah pertandingan di leg pertama. Dia menyadari, kerap terjadi out of position (kehilangan posisi) di lini pertahanan timnas Indonesia. 

Celah inilah yang dimanfaatkan Park dengan memposisikan dua penyerang di lini depan hingga berhasil meredam langkah Indonesia ke babak final.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut