5 Aksi Murid dan Guru di Sepak Bola, Ada Messi dan Ronaldinho
BARCELONA, iNews.id – Tanggal 25 November kemarin rutin diperingati sebagai Hari Guru Nasional di Indonesia. Saking mulianya profesi yang satu ini, guru sering disebut pahlawan tanpa tanda jasa.
Mereka dengan tulus mengajarkan muridnya untuk menjadi manusia berguna. Banyak cara yang digunakan seorang guru untuk mendidik murid atau juniornya. Para pesepak bola profesional misalnya.
Mereka mengajarkan para pemain muda dengan memberikan contoh permainan apik di atas lapangan hijau. Sejauh ini ada lima fenomena guru dan murid dalam sepak bola yang paling dikenang sepanjang masa.
Berikut ulasannya dikutip dari Marca, Rabu (25/11/2020):
1. Lionel Messi dan Ronaldinho

Keduanya sempat main bareng di Barcelona. Ronaldinho berjasa memberikan assist buat gol pertama Messi untuk Blaugrana. Dari dulu sampai sekarang La Pulga masih mengagumi gaya permainan sang guru.
“Dia yang terbaik di dunia,” kata Messi.
Ronaldinho memang kerap menjadi referensi pesepak bola muda. Orang Brasil itu sudah mengukir segudang prestasi sepanjang kariernya di antaranya memenangkan Liga Champions, Piala Dunia, Copa Libertadores dan Ballon d’Or.
2. Cristiano Ronaldo dan Luis Figo

Mereka main bareng di Timnas Portugal pada awal 2000-an. Ronaldo muda banyak mencuri ilmu dari Figo yang sedang dalam puncak kariernya. Bahkan gol pertama CR7 untuk timnas pada 2004 juga hadir berkat assist sang senior.
Kedua pemain tersebut juga memiliki jenjang karier yang hampir serupa. Ronaldo dan Figo menimba ilmu dari klub lokal Sporting Lisbon. Mereka juga sempat meraih banyak kesuksesan di Real Madrid.
3. Xavi Hernandez dan Pep Guardiola

Guardiola mengajarkan Xavi menjadi gelandang jenius di detik-detik akhir kariernya di Barcelona. Setelah dirinya hengkang, sang junior berhasil menjelma jadi salah satu jenderal lapangan paling hebat di Camp Nou.
“Menjadi penggantinya bukan suatu hal yang mudah,” kata Xavi.
Meski sulit, Xavi tetap membuktikan kalau dirinya bisa. Buktinya dia menyumbangkan segudang gelar untuk Klub Katalan itu di antaranya delapan titel La Liga dan empat trofi Liga Champions.
4. Marcelo dan Roberto Carlos

Keduanya sempat menjadi rekan setim di Madrid pada paruh kedua musim 2006/2007. Saat itu Carlos sudah mulai termakan usia. Tapi Marcelo mampu melanjutkan regenerasi di sayap kiri pertahanan Los Blancos.
“Ketika saya tiba, itu aneh, karena idola saya Roberto Carlos ada di posisi saya. Saya ingat dia banyak membantu saya dan itulah mengapa saya sangat mencintai dan menghormatinya,” kata Marcelo.
5. Francesco Totti dan Giuseppe Giannini

Fenomena guru dan murid satu ini terjadi di AS Roma. Mereka bahu-membahu membawa Klub Ibu Kota Italia itu menuju puncak kesuksesan selama empat tahun tepatnya periode 1992 sampai 1996.
Setelahnya Giannini hengkang dan kostum nomor 10 miliknya diwariskan ke Totti.
“Jika boleh jujur, saya hanya menonton Giannini ketika masih kecil. Dia idola saya. Saya tidak bisa melihat diri saya di dalam dirinya karena kami pemain yang berbeda. Tapi saya menyukai caranya bermain dan bergerak,” tutur Totti.
Editor: Abdul Haris