5 Fakta Tendangan Kungfu Syaiful Indra Cahya, Nomor 4 Picu Kericuhan
JAKARTA, iNews.id- Tendangan kungfu pemain AHHA PS Pati FC, Syaiful Indra Cahya dalam laga uji coba kontra Persiraja Banda Aceh menjadi sorotan. Sorotan pun tak hanya dari dalam negeri bahkan media asing turut memberitakan insiden itu.
Insiden tendangan kungfu itu terjadi pada menit 46. Saat itu Persiraja hendak melakukan serangan balik setelah tendangan sudut AHHA FC tak sempurna.
Nadhif yang berlari di sisi lapangan kemudian dihentikan Syaiful Indra dengan keras. Syaiful mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga menghujam wajah Nadhif.
Syaiful langsung diganjar kartu merah. Sementara, Nadhif terkapar di lapangan.
Berikut 5 fakta tendangan kungfu Syaiful Indra Cahya yang mendunia:
5. Terjadi di Laga Uji Coba
Insiden horor yang dilakukan Syaiful Indra Cahya itu terjadi bukan di laga resmi melainkan hanya dalam laga uji coba. Tendangan kungfu itu terjadi di laga uji coba antara AHHA PS Pati FC vs Persiraja Banda Aceh di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Senin (6/9/2021).
Padahal klub milik Youtuber Atta Halilintar itu menang 3-0 di laga itu, Namun kemenangan itu tercoreng oleh aksi tidak terpuji pemainnya.
4. Memicu Kericuhan
Aksi tendangan kungfu Syaiful Indra Cahya itu memicu kericuhan. Sebab, tendangan kungfu Syaiful itu menghujam ke wajah Nadhif. Syaiful Indra pun diganjar kartu merah.
Ternyata tendangan kungfu itu bukan satu-satu insiden yang memicu kericuhan. Nasib serupa dialami kapten AHHA PS Pati Zulham Zamrun. Dia di kartu merah gara-gara terlibat baku pukul dengan pemain Persiraja Defri Rizki.
3. Dipulangkan dari TC AHHA PS Pati FC
AHHA PS Pati FC langsung bertindak pascainsiden memalukan di laga uji coba vs Persiraja Banda Aceh itu. Manajemen AHHA FC langsung memulangkan dua pemainnya yang terlibat kericuhan di laga itu yakni Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrum.
Divo selaku COO AHHA PS Pati FC menyatakan kedua pemain tersebut telah dihukum. Dia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran untuk para pemain di timnya.
“Kami memulangkan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dari pemusatan latihan di Jakarta,” kata Divo dalam akun instagram resmi AHHA PS Pati FC, Selasa (7/9/2021).
“Semoga pengalaman ini dapat membuat kami lebih dewas dan dapat semakin lebih menjunjung tinggi apa yang disebut dengan respect dalam sepak bola,” tuturnya.
2. Syaiful Indra Cahya Minta Maaf
Syaiful Indra Cahya bersama manajemen AHHA PS Pati FC langsung meminta maaf kepada pemain Persiraja Banda Aceh M Nadhif. Hal itu diunggah dalam akun Instagram Manajer AHHA FC Doni Setiabudi, @a_7alu.
“Atas nama pribadi dan klub saya meminta maaf dengan kejadian pada laga uji coba kemarin, tindakan yang sangat tidak pantas dan tidak terpuji dari pemain saya,” tulis Doni di akun Instagramnya.
Doni Setiabudi ternyata menemani Syaiful Indra Cahya untuk meminta maaf secara langsung kepada Persiraja Banda Aceh. Doni dan Syaiful pergi menemui sekretaris Persiraja, Rahmat Djailani dan pemain M. Nadhif.
“Sebagai bentuk tanggungjawab atas kejadian pada uji coba lawan Persiraja Banda Aceh, hari ini saya manajer AHHA PS Pati @_7alu bersama @syaiful_indra_cahya menemui sekretaris tim Persiraja, Rahmat Djailani dan pemain M Nadhif,” kata Doni di Instagram.
1. Jadi Sorotan Netizen dan Media Luar Negeri
Aksi tendangan kungfu Syaiful Indra Cahya tak hanya jadi pembicaraan pecinta sepak bola tanah air. Aksi brutal itu juga menjadi pembicaraan netizen luar negeri.
Hal itu terlihat dari unggahan akun twitter @FBskill dan @nocontextfooty. Akun @nocontextfooty tersebut memiliki pengikut 983.000 di seluruh dunia.
Akun @FBskill mengunggah dengan menyertakan tulisan 'Liga mana itu?'. Sontak unggahan itu direspons oleh netizen yang lain.
"Serius itu hanya laga persahabatan," tulis akun Kishkimoola.
Tak hanya itu, media ternama Spanyol Marca juga mengangkat insiden itu. Marca menulis artikel dengan judul 'Persahabatan di Indonesia tidak selalu bersahabat: Tendangan pembunuh tahun ini?'
Mereka menyertakan foto ketika Syaiful Indra Cahya menerjang Nadhif. Artikel itu juga diunggah di akun twitter Marca.
Editor: Ibnu Hariyanto