5 Pemain Bintang yang Gagal Dilatih Mourinho, Nomor 1 Striker Top Dunia Era 2000-an
MILAN, iNews.id- Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik di era sepak bola modern saat ini. Berbagai gelar bergengsi sudah didapatkannya sepanjang kariernya sebagai juru taktik.
Namun ada sejumlah pemain bintang malah gagal bersinar saat dilatih Mourinho. Kurangnya mendapat kepercayaan dan ketidakcocokan strategi menjadi beberapa alasan para bintang ini gagal berkembang di bawah arahan Mourinho.
Namun, setelah meninggalkan klub asuhan Jose Mourinho, pemain-pemain ini tak jarang malah tampil bagus. Lantas, siapa saja 5 pemain yang gagal bersinar bersama Mourinho?
Berikut 5 pemain bintang yang gagal bersinar saat dilatih Mourinho:
5. Romelu Lukaku

Jose Mourinho sama sekali tidak melirik Lukaku ketika menangani Chelsea di periode kedua. Alih-alih menggunakan jasa Lukaku, Mourinho memilih meminjamkan penyerang berpaspor Belgia ke Everton hingga akhirnya dipermanenkan.
Bersama Everton, Romelu Lukaku sukses besar. Ia mengemas 87 gol dari 166 pertandingan. Kiprah apik itu yang membawa Lukaku ke klub-klub besar Eropa seperti Manchester United hingga kini Inter Milan.
4. Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci berstatus sebagai pemain Inter Milan ketika Mourinho membesut Nerazzurri pada 2008-2010. Namun, Jose Mourinho mengabaikan Bonucci. Bek berpaspor Italia itu justru dipinjamkan ke klub lain hingga akhirnya dijual permanen ke Genoa pada musim panas 2009 dan kemudian dijual ke Bari di waktu yang sama.
Semusim kemudian, Juventus mendatangkan Bonucci. Dari sinilah, bakat besar Bonucci terlihat. Ia tumbuh menjadi salah satu bek terbaik dunia dan membantu Juventus memenangkan delapan trofi Liga Italia.

Kevin De Bruyne sempat diandalkan Jose Mourinho di lima laga awal Liga Inggris 2013-2014. Setelah itu, De Bruyne dilepas ke Werder Bremen pada Januari 2014, hingga akhirnya dijual ke Wolfsburg dan kini berseragam Manchester City.
Bersama Manchester City, De Bruyne muncul sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Jika membawa Manchester City juara Liga Champions, De Bruyne kemungkinan besar memenangkan trofi Ballon dOr 2021.
2. Ricardo Quaresma

Ketika masih berusia 20-an awal, Quaresma digadang-gadang akan memiliki karier yang lebih baik ketimbang sang junior, Cristiano Ronaldo. Hal itu berdasarkan dari ketertarikan Barcelona yang memboyong Quaresma dari Sporting Lisbon pada musim panas 2003.
Singkat kata, Quaresma bergabung dengan Inter Milan racikan Jose Mourinho pada 2008. Selama 18 bulan ditangani Mourinho (enam bulan lainnya sempat dipinjamkan ke Chelsea), pemilik tendangan pisang mematikan itu gagal total. Ia hanya turun di 24 pertandingan Liga Italia sehingga memutuskan hengkang ke Besiktas pada musim panas 2010.

Shevchenko merupakan penyerang terbaik dunia di awal 2000-an. Puncak karier Sheva didapat saat berseragam AC Milan. Dia mengantar AC Milan berjaya di Italia dan Eropa. Bersama AC Milan, Sheva mencetak 175 gol dari 322 penampilan.
Trofi Ballon dOr 2004 menjadi contoh gampang Shevchenko merupakan penyerang top kala itu. Kariernya langsung meredup saat pindah ke Chelsea.
Berseragam Chelsea di bawah asuhan Jose Mourinho pada 2006-2007, penyerang asal Ukraina gagal total. Dari 51 pertandingan, Shevchenko hanya mengemas 14 gol dari 51 pertandingan.
Editor: Ibnu Hariyanto