Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Roberto Carlos Cs Jadi Pelatih Fourfeo BRIMO Future Garuda, Ini Kata Erick Thohir
Advertisement . Scroll to see content

5 Pemain Legenda Sepak Bola Indonesia Dibuatkan Film Pendek oleh FIFA

Jumat, 12 Mei 2023 - 21:55:00 WIB
5 Pemain Legenda Sepak Bola Indonesia Dibuatkan Film Pendek oleh FIFA
Pemain legenda sepak bola Indonesia. Striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa (Foto: Liga 1)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Meski Timnas Indonesia dalam sejarahnya belum pernah menorehkan prestasi menakjubkan, tetapi Tim Garuda memiliki beberapa pemain yang melegenda. Bahkan, sejumlah pemain legenda sepak bola Indonesia diakui dan diapresiasi oleh Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA.

Beberapa waktu lalu, FIFA merilis 5 film pendek yang mengangkat tema tentang pemain legenda sepak bola Indonesia. Lima seri film pendek FIFA tersebut masing-masing menceritakan legenda Timnas Indonesia dari generasi yang berbeda.

Kelima pemain legendaris timnas Indonesia yang memperoleh dari FIFA itu adalah adalah Boaz Solossa, Soetjipto Soentoro, Ricky Yacobi, Ramang, dan Herry Kiswanto. 

Dilansir iNews.id dari laman resmi FIFA, Jumat (12/5/2023), berikut adalah 5 pemain sepak bola legenda Timnas Indonesia yang dibuat film oleh FIFA.

1. Boaz Salossa - Mutiara Hitam dari Timur

Begitulah judul season 1 episode 1 film FIFA yang menceritakan soal 5 legenda sepak bola Indonesia. Boaz Solossa adalah satu-satunya pesepak bola yang masih aktif bermain hingga saat ini. Bagi Indonesia dan masyarakat Papua khususnya, Boaz Solossa adalah sebuah 'fenomena'.

Namanya menjadi fenomenal saat Piala AFF (dulu Piala Tiger) edisi 2004. Kisah pemain saat ini bermain PSS Sleman itu dikisahkan secara apik dan dokumenter. 

Boaz adalah satu-satunya pemain yang sukses meraih 3 kali predikat sebagai pesepak bola terbaik di era Liga Indonesia, yakni pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. 

Pada masa emasnya, Boaz sering menjadi top skorer. Ia sukses membawa Persipura meraih gelar juara pada 2005, 2008, 2011, dan 2013.


2. Soetjipto Soentoro - O Captain! My Captain!

Pada episode 2, FIFA menampilkan salah satu pemain tertajam dalam sejarah Timnas Indonesia, yakni Soetjipto "Gareng" Soentoro.

Soetjipto Soentoro yang pernah menjabat sebagai kapten timnas Indonesia adalah bagian dari skuad Garuda saat menjuarai turnamen King's Cup 1968 di Thailand dan Merdeka Tournament 1969 di Malaysia.

Selama membela timnas Indonesia, Soetjipto mengoleksi 57 gol. Gol tersebut diciptakan legenda Persija kelahiran Bandung itu dari 68 pertandingan. 

"Sang pencetak gol terbanyak tim nasional Indonesia yang hingga saat ini tidak ada yang bisa melewati torehan golnya," begitu teaser yang ditulis FIFA.

3. Ricky Yacobi - The Calm Before The Goal

Pada episode 3, legenda yang ditampilkan Timnas Indonesia yang adalah Ricky Yacobi. Ricky adalah pemain yang meninggal dunia pada 21 November 2020 ikut membantu Timnas Merah Putih meraih medali emas SEA Games 1987.

"Ricky pernah menjadi harapan Timnas Indonesia meraih prestasi, menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya di persepakbolaan Asia Tenggara," tulis FIFA.

4. Ramang - The Man, The Myth, The Legend

Pada episode 4, ada sang legenda yakni Ramang yang pernah membuat kagum mantan kiper terbaik di dunia, Lev Yashin. Ramang adalah seorang pemain Indonesia dari PSM Makassar yang terkenal pada tahun 1950-an dan dijuluki sebagai 'Kurcaci Monster'.

Dalam episode berjudul The Man, The Myth, The Legend tersebut, dikisahkan semua cerita Ramang yang belum pernah diungkapkan. 

FIFA menarasikan, Ramang merupakan legenda yang juga mitos dari penduduk Sulawesi Selatan. Episode tersebut menggambarkan seberapa kuat pengaruh Ramang bagi sepak bola Makassar.

"Seperti kalau kita nonton Maradona, bagaimana dia dia bisa melewati banyak orang sehingga memasukkan tendangan gawang. Bola dipermainkan, dikepung banyak orang dia bisa lepas," kata sejarawan Anhar Gonggong dalam film dokumenter tersebut.

"Radio itu ramai, kan waktu itu belum ada TV. Jadi radio itu jadi tempat berkumpulnya orang mendengar dan ribut (menyimak penampilan Ramang)."

"Orang dulu, kalau ada istilah bugisnya adalah 'Malego', mempermainkan bola, dan Ramang sangat pandai seperti itu," imbuh Anhar.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut