5 Pemain Naturalisasi Ini Tak Terpakai di Timnas Indonesia, Nomor 4 Striker Tajam Bhayangkara FC
JAKARTA, iNews.id- Indonesia kerap melakukan naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional. Namun, ternyata ada pemain naturalisasi yang sama sekali tak dipakai di Timnas Indonesia.
Pemain-pemain asing atau berdarah Indonesia biasa dinaturalisasi karena kemampuannya dinilai bakal berguna untuk timnas. Namun, pemain-pemain itu gagal menunjukkan kemampuan yang bisa memikat pelatih timnas Indonesia.
Para pemain ini kalah saing dengan pesepak bola lokal Indonesia. Berikut 5 pemain naturalisasi yang tak dipakai Timnas Indonesia:
1. Guy Junior

Guy Junior merupakan penyerang asal Kamerun. Dia berkarier di Indonesia sejak 2005.
Guy memilih menjadi WNI pada 2016. Selama di Indonesia, dia bermain untuk beberapa klub elite seperti PM Makassar, Madura United, hingga PSS Sleman.
Sayang, kinerja apiknya bersama klub-klub di Liga 1 belum memikat pelatih Timnas Indonesia. Guy kini sudah berusia 35 tahun.
2. Kevin Scheunemann
Kevin Scheunemann adalah pemain kelahiran Jerman. Kevin merupakan keponakan pelatih asal Malang kelahiran Jerman Timo Scheunemann.
Kevin memutuskan menjadi warga negara Indonesia (WNI). Kevin sempat berkarier di sepakbola Indonesia, dengan membela sejumlah klub, seperti Persijap Jepara, Persewar Waropen, hingga Sulut United. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tak kunjung mendapat panggilan membela Timnas Indonesia.
Ruben Wuarbanaran merupakan pemain keturunan Indonesia asal Belanda. Dia dinaturalisasi untuk persiapan SEA Games 2011 bersama dengan Diego Michiels
Ruben sempat mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2011. Namun, kemampuannya belum cukup memikat pelatih Timnas Indonesia saat itu.
Dia pun sempat mencicipi sepak bola Indonesia dengan membela Pelita Jaya dan Barito Putera. Kini Ruben kembali berkarier di Eropa. Terakhir dia membela klub Belanda Germania Groesbeek.
4. Herman Dzumafo Epandi

Herman Dzumafo Epandi adalah striker asal Kamerun. Dzumafo bisa dikatakan salah satu striker asing yang tajam di Indonesia.
Dzumafo memiliki tubuh tinggi besar dan kuat di kotak penalti. Dzumafo lantas menjadi WNI pada 2017 setelah sepuluh tahun berkarier di Indonesia.
Herman Dzumafo berpengalaman di Liga Indoensi dengan membela sejumlah klub elite seperti PSPS Pekanbaru, Arema FC, Persib Bandung, Pesela Lamongan, hingga Bhayangkara FC.
Dzumafo telah mencetak 29 gol di Bhayangkara FC. Namun meski tajam di Liga Indonesia, striker berusia 41 tahun ini belum pernah dipanggil membela Timnas Indonesia.
5. Mamadou El Hadji
Mamadou El Hadji menjadi WNI pada 31 Januari 2018. Bek kelahiran 26 November 1986 ini pun sudah membela sejumlah klub Indonesia, seperti Persik Kediri, PSMS Medan, hingga Barito Putera.
Namun, bek kelahiran Nanga Eboko, Kamerun ini tak kunjung menarik minat pelatih Timnas Indonesia karena kalah saing dari sederet bek kenamaan lain yang ada di Tanah Air.
Editor: Ibnu Hariyanto