7 Sisi Menarik Nasri, Salah Satunya Sempat Dijuluki Titisan Zidane
LONDON, iNews.id – West Ham United resmi merekrut Samir Nasri dengan status bebas transfer. The Hammers mengikat pemain Prancis berusia 31 tahun itu hingga akhir musim nanti.
Sebelum mengabdi di London Stadium, Nasri sempat menganggur setelah meninggalkan Klub Turki Antalyaspor, Januari 2018. Sebulan kemudian, dia dilarang Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berkutat di dunia si kulit bundar akibat terbukti memakai doping pada 2016 silam.
Kini sanksi tersebut sudah berakhir. Nasri kembali membuka lembaran baru hidupnya bersama West Ham, klub yang diarsiteki Manuel Pellegrini, pelatih yang pernah mengasuhnya di Manchester City periode 2013 hingga 2016.

Selain The Citizens, pemain binaan Olympique Marseille itu juga pernah memperkuat klub Inggris lainnya yaitu Arsenal pada periode 2008 hingga 2011. Dengan begitu, dia sudah tidak asing dengan sepak bola Inggris ketika berlaga bersama West Ham nanti.
Namun, bukan hanya itu sisi menarik dari Nasri. Berikut ulasan selengkapnya dikutip laman resmi klub.
1. Salah satu pencetak gol terbaik Liga Champions.

Pemuja sepak bola tentu ingat dengan torehan Nasri di Liga Champions edisi 2009/2010 saat masih berseragam The Gunners. Kala itu timnya harus menghadapi FC Porto pada babak 16 Besar.
Takluk 1-2 di Stadion Dragao pada pertemuan pertama, Arsenal asuhan Arsene Wenger itu bangkit di leg kedua dan menang 5-0. Satu dari lima gol tersebut diciptakan Nasri melalui proses yang indah. Setelah melewati hadangan tiga pemain Porto, dia melepaskan tembakan keras dari jarak dekat dan sukses mengoyak gawang tim tamu kawalan Helton Arruda.
2. Musim 2010/2011 jadi periode tak terlupakan.

Pada edisi tersebut, dia menikmati musim terakhir yang indah bersama Arsenal. Total, Nasri berhasil menggelontorkan 15 gol di semua kompetisi dan 10 di antaranya di Premier League. Itu merupakan statistik tersubur miliknya selama satu musim sepanjang kiprahnya di dunia sepak bola.
Karena hal itu dia mendapat banyak trofi individu di antaranya pemain terbaik Premier League 2010, pemain terbaik versi Asosiasi Pesepakbola Profesional di Inggris dan Wales (PFA), serta masuk ke dalam starting XI Premier League terbaik versi PFA.
3. Meraih 6 trofi sepanjang karier.

Trofi pertama yang diraih yaitu Piala Eropa U-17 bersama tim nasional Prancis pada 2004. Setahun kemudian, Nasri merengkuh trofi Piala Intertoto bersama Marseille. Segudang piala dia dapatkan ketika berseragam Manchester City.
Selama berkiprah di Etihad Stadium, pemain yang pernah berseragam Sevilla itu sukses mempersembahkan dua titel Premier League, satu Piala Liga Inggris, dan satu Community Shield.
4. Peraih Trofi Alan Hardaker

Penghargaan tersebut diberikan kepada pemain man of the match di Piala Liga Inggris. Nasri mendapatkannya saat di City periode 2013/2014. Kala itu, dia menyumbang satu gol dan membawa The Citizens menang 3-1 atas Southampton pada partai pamungkas di Wembley.
5. Bereuni dengan teman lama di West Ham

Bergabung dengan The Hammers, Nasri akan bertemu dua teman lamanya yaitu Jack Wilshere dan Pablo Zabaleta. Bersama nama yang disebutkan pertama, dirinya bekerja sama di Arsenal. Kini, mereka akan kembali berduet di lini kedua West Ham. Kemudian bersama Zabaleta, dia bekerja sama selama enam tahun di City.
6. Pernah ganti nama 
Ketika memulai kariernya sebagai pesepak bola, Nasri memakai nama Ben Said yang diambil dari nama ibunya yang keturunan Aljazair, Ouassila Ben Said. Kemudian saat masuk ke timnas Prancis U-16, dia mengubah namanya menjadi Samir Nasri yang diambil dari nama sang ayah, Abdelhafid Nasri.
7. Sempat dijuluki titisan Zinedine Zidane

Berkat kepiawaiannya menggiring bola dan pandai dalam mengatur serangan, Nasri sempat dijuluki sebagai titisan legendaris Prancis Zidane. Mendengar pujian tersebut, dia justru malu karena merasa tidak pantas. Tak hanya itu, dia juga sempat dijuluki sebagai penerus legendaris Les Bleus lainnya yaitu Robert Pires dan Michel Platini
“Hanya ada satu Zidane di dunia ini, begitu pula Platini,” ujarnya saat itu.
Editor: Abdul Haris