Achmad Jufriyanto Cedera Serius, Pelatih Persib Bojan Hodak Sangat Terpukul
BANDUNG, iNews.id – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, sangat terpukul dengan cedera serius yang menerpa kapten Maung Bandung, Achmad Jufriyanto. Bek senior itu mengalami patah tulang rusuk saat Persib takluk 0-2 dari klub Thailand, Port FC, pada laga perdana Grup B Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/7/2025) sore.
Pemain yang biasa disapa Jupe itu harus meninggalkan pertandingan lebih awal setelah terlibat benturan keras dengan pemain Port FC, Brayan Vargas, hanya enam menit setelah laga dimulai. Akibat insiden itu, pemain yang akrab disapa Jupe itu langsung mendapatkan pertolongan pertama di atas lapangan sebelum akhirnya ditandu keluar dan digantikan oleh Febri Hariyadi.
Pemain berusia 38 tahun tersebut segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans untuk menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut. Akhirnya, terkonfirmasi Jupe mengalami patah dua ruas tulang rusuk di bagian kiri.

Cedera ini bukan hanya menjadi kehilangan besar bagi Maung Bandung, tetapi juga memberikan tekanan tambahan pada pelatih dan tim medis untuk menata ulang komposisi skuad dalam waktu singkat.
Menanggapi kabar cedera tersebut, Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengaku sangat terpukul. Ia menyampaikan bahwa Jupe mengalami insiden itu dalam situasi yang tidak menguntungkan dan sangat merugikan bagi tim secara keseluruhan.
“Sangat disayangkan, Jupe mengalami cedera tulang rusuk. Saya mendapatkan kabar dari tim dokter ada dua tulang rusuk Jupe yang patah,” ujar Hodak, dikutip dari situs resmi klub, Senin (7/7/2025).
Cedera Jupe semakin menyulitkan persiapan Persib yang tengah berjuang membangun momentum sejak awal kompetisi pramusim. Apalagi, ia dikenal sebagai panutan di dalam ruang ganti.
“Kini ia harus berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Jadi, Jupe akan menepi untuk beberapa waktu,” kata Hodak.
Meski belum ada estimasi pasti mengenai durasi pemulihan, patah tulang rusuk umumnya memerlukan waktu istirahat dan rehabilitasi antara empat hingga enam minggu, atau bahkan lebih, tergantung kondisi pasien.
Editor: Abdul Haris