Alex Pastoor Dibidik Ajax Amsterdam, Siap Tinggalkan Timnas Indonesia?
AMSTERDAM, iNews.id – Kabar mengejutkan datang dari media ternama Belanda, Voetbalzone, yang melaporkan bahwa Alex Pastoor masuk dalam daftar kandidat utama pelatih anyar Ajax Amsterdam. Namanya bersanding dengan sepuluh pelatih papan atas lainnya dalam bursa pelatih pengganti Francesco Farioli, yang belum lama ini resmi angkat kaki dari klub raksasa Eredivisie tersebut.
Farioli, yang baru semusim menangani De Godenzonen, memutuskan untuk tak memperpanjang kontraknya usai musim 2024–2025 berakhir tanpa satu pun gelar juara, termasuk gagal bersaing dengan PSV Eindhoven di kompetisi domestik.
Dengan kosongnya kursi kepelatihan, Ajax langsung bergerak cepat menyusun daftar nama calon nahkoda baru. Dari sebelas nama yang dipaparkan Voetbalzone, salah satu yang paling menarik perhatian adalah Alex Pastoor, pelatih berusia 58 tahun yang saat ini menjabat sebagai asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Pastoor bukan nama asing di dunia sepak bola Belanda. Ia pernah mengutarakan keinginannya untuk melatih Ajax bersama Michael Reiziger. Dalam wawancara lamanya dengan Algemeen Dagblad, Pastoor sempat mengatakan:
“Biarkan saya dan Reiziger menangani Ajax bersama-sama, kami bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.”
Meski demikian, potensi kepindahannya ke Amsterdam masih menjadi tanda tanya besar. Pasalnya, Pastoor masih terikat kontrak dengan Timnas Indonesia, yang kini tengah berjuang menembus putaran final Piala Dunia 2026. Dua laga krusial menanti Garuda: melawan Tiongkok (5 Juni) dan Jepang (10 Juni) di putaran ketiga Kualifikasi Asia.
Adapun sepuluh kandidat lain yang juga dipertimbangkan Ajax menurut Voetbalzone adalah nama-nama yang tak kalah mentereng: Erik ten Hag, Paul Simonis, Marcel Keizer, John Heitinga, Michael Reiziger, Kasper Hjulmand, Ron Jans, Frank de Boer, Pepijn Lijnders, dan Kjetil Knutsen.
Apakah Pastoor akan memilih mimpi lamanya di Belanda atau tetap setia menuntaskan misinya bersama Indonesia? Kita tunggu kelanjutannya.
Editor: Abdul Haris