Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Exco PSSI Terbang ke Eropa, Hasil Seleksi Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Pekan Ini
Advertisement . Scroll to see content

Apa Kabar Mario Kempes? Juara Piala Dunia 1978 yang Pensiun di Jakarta

Rabu, 25 Agustus 2021 - 06:50:00 WIB
Apa Kabar Mario Kempes? Juara Piala Dunia 1978 yang Pensiun di Jakarta
Mario Kempes saat membela Timnas Argentina pada Piala Dunia 1978. (Foto: Twitter/@m4ttz68)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemain asing silih berganti masuk ke Indonesia untuk mencicipi bermain bersama klub-klub di tanah air. Salah satu yang paling diingat tentu saja adalah jawara Piala Dunia 1978 dari Argentina, Mario Kempes.

Pemain asal Argentina tersebut sudah malang melintang di kancah sepak bola Internasional dalam kurun waktu 1970-1990-an. Selama kurang lebih 20 tahun, Kempes berhasil mencatatkan torehan-torehan manis dalam kariernya.

Terbukti, dia merupakan pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1978. Kala itu, bersama La Albiceleste -julukan Argentina, Kempes berhasil mencatatkan enam gol dan mengantar Argentina sebagai juara Piala Dunia 1978. Dia juga merupakan bagian dari Tim Nasional (Timnas) Argentina dalam 1974 dan 1982.

Selama membela Timnas Argentina, Kempes berhasil mencatatkan 20 gol dari 43 penampilannya. Selain itu, Kempes sempat bermain untuk Instituto de Cordoba, Valencia, River Plate, Hercules, Vienna FC, VSE Sankt Polten, Kremser SC dan Fernandez Vial. Tercatat, dia selalu bisa mencetak lebih dari lima gol bersama klub-klub tersebut.

Mario Kempes datang ke Indonesia pada tahun 1996 setelah sempat memutuskan untuk gantung sepatu setahun sebelumnya. Saat itu, di usianya yang tak lagi muda Kempes bergabung dengan Pelita Jaya yang bermarkas di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Kempes dikontrak oleh Pelita Jaya selama 10 bulan dengan bayaran hingga 4.200 dolar atau sekitar Rp60 juta dalam kurs saat ini. Publik sempat meragukan Kempes akan bersinar bersama Pelita Jaya karena sudah masuk dalam usia yang tak lagi muda dan mempunyai postur tubuh yang gempal.

Namun, kualitas memang tidak pernah berbohong, Kempes bisa mencetak 10 gol dalam 15 penampilannya bersama klub milik Nirwan Dermawan Bakrie tersebut. Hal itu membuktikan bahwa sang legenda Argentina belum habis.

Sayangnya, kisah Kempes di Pelita Jaya hanya berlangsung selama satu musim. Setelah itu, Kempes benar-benar memutuskan gantung sepatu karena usianya yang tak lagi muda.

Gantung Sepatu, Beralih ke Juru Taktik dan Analis Sepak bola

Setelah gantung sepatu, pada usia 43 tahun, Kempes mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Sayangnya, kariernya di dunia adu taktik tak secemerlang saat dirinya menjadi pemain sepak bola.

Kempes tercatat tidak pernah menangani klub-klub besar. Dia hanya dipercayai untuk menukangi klub-klub yang bisa dikatakan medioker dalam dunia sepak bola. Tercatat, dia pernah menangani klub Albania, Bolivia hingga Venezuela di antaranya Lushnja, Mineros de Guayana, The Strongest, Blooming dan Independiente Petrolero.

Namun, Kempes pernah mengantar The Strongest menjuarai Liga Bolivia pada tahun 1999. Setelah itu, tercatat dia memutuskan untuk undur diri dari dunia kepelatihan pada tahun 2001.

Saat ini, Kempes lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai komentator sepak bola di stasiun olahraga terkenal dunia. Selain itu, pria yang saat ini berusia 67 tahun itu juga pernah menjadi seorang analis sepak bola di stasiun televisi ternama.

Selain sering muncul di tv, nama Kempes juga bisa dilihat di Cordoba tempat kelahirannya. Namanya masyhur di daerah tersebut, sehingga tak heran Stadion Cordoba diubah namanya menjadi Stadion Mario Alberto Kempes pada 2010 sebagai bentuk penghormatan untuknya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut