Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketum FFI Tak Mau Dibandingkan dengan Erick Thohir usai Timnas Futsal Indonesia Bersinar di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Awas, Suporter Dilarang Berulah, PSSI Siapkan Sistem Pengenal Wajah

Senin, 02 Oktober 2023 - 21:45:00 WIB
Awas, Suporter Dilarang Berulah, PSSI Siapkan Sistem Pengenal Wajah
Aksi suporter Timnas Indonesia saat mendukung tim kesayangannya bertanding. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pengawasan suporter sepak bola di seluruh stadion Indonesia bakal diperketat. PSSI menyiapkan sistem pengenal wajah untuk mengantisipasi segala macam ulah suporter. 

Hal tersebut ditegaskan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga. Dia mengatakan, PSSI bukan hanya melakukan persiapan untuk ketersediaan Video Assistant Referee (VAR), tapi juga kamera pengenal wajah di Stadion. Langkah itu sebagai kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

VAR rencananya sudah bisa diterapkan di Liga 1 pada 1 Februari 2024. PSSI berharap sistem pengenal wajah di stadion juga bisa diterapkan bersamaan. 

Arya mengatakan untuk berbagai persiapan VAR masih berjalan sesuai jadwal sampai saat ini. Dia pun optimistis sistem tersebut dapat diterapkan sesuai waktu yang sudah ditetapkan.

"Masih dalam trek yang benar, masih dalam trek yang sama. Bahkan, kami lagi trial lebih jauh lagi," ucap Arya di Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Pria yang juga menjabat staf khusus Meneg BUMN itu mengatakan, pergerakan suporter selama di stadion akan bisa dipantau dengan adanya sistem pengenal wajah. Jadi, saat suporter buat ulang akan diketahui identitasnya.

"Face recognition, lacak wajah. Jadi, nanti kalau ini jalan, suporter yang melakukan tindakan rasis itu bisa dihukum tidak bisa menonton bola di mana pun," katanya.

"Kalau ada yang lari ke lapangan seperti saat melawan Argentina, itu bisa dihukum tidak bisa menonton timnas, bisa seperti itu. Sebab, sudah pakai Face Recognition," ucapnya.

Sistem pengawasan ini diterapkan untuk menekan berbagai ulah buruk suporter. Arya menyebut, kasus pemukulan orang tidak dikenal kepada Media Officer Madura United FC, Ferdiansyah Alifurrahman menjadi pelajaran buat pihaknya. Jadi, berbagai pencegahan pun akan dilakukan ke depan.

"Misalnya kemarin ada pemukulan terhadap Media Officer Madura, bisa saja itu ke depan suporter (pelakunya) tidak bisa nonton lagi. Kalau jalan, itu akan menjadi revolusi baru dalam masalah teknologi suporter," ujarnya.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut