Bila Liga Inggris Disetop, Berarti Kutukan Mohamed Salah Berlanjut
LIVERPOOL, iNews.id - Belum ada kepastian kapan Liga Premier Inggris bakal kembali bergulir. Jika skema terburuknya disetop, maka ini akan jadi kabar buruk bagi Mohamed Salah.
Sudah sebulan lebih Premier League ditangguhkan sementara akibat pandemi virus corona. Sejumlah wacana sempat muncul ke permukaan terkait kelanjutan kompetisi di tanah Britania Raya itu.
Ada yang mengusulkan pertandingan di lanjutan tanpa penonton mulai Mei mendatang, namun ada juga yang mendesak liga dinyatakan selesai karena situasi darurat (force majeure).
Situasi tersebut pernah juga dialami Eredivise Belanda yang akhirnya disetop KNVB pada Jumat (24/4/2020) kemarin setelah Perdana Menteri Belanda, Mark Ruttle, melarang aktivitas sepak bola hingga September 2020. Keputusan lainnya tidak ada juara dan promosi-degradasi musim ini.
Dengan demikian, Ajax Amsterdam yang memuncaki klasemen dengan keunggulan selisih gol dari AZ Alkamaar tidak berhak atas status juara musim ini. Sedangkan ADO Den Haag yang menempati posisi zona degradasi tidak turun kasta.
Dilansir The Sun, banyak yang meyakini termasuk mantan pemain Timnas Inggris era 80-an, Gary Lineker, berpikir nasib Liga Premier Inggris bisa seperti Eredivise Belanda.
"Mungkin itu menjadi satu-satunya cara. Tapi tidak cukup adil," kata Lineker.
Jika situasi terburuk memaksa operator menghentikan Liga Premier Inggris maka ini akan menjadi kutukan bagi penyerang Liverpool, Mohamed Salah.
Salah punya pengalaman tak mengenakan saat kompetisi sepak bola terpaksa dihentikan karena situasi darurat. Saat masih bermain di Liga Mesir, pemain berkaki kidal itu memperkuat klub El-Mokawloon.
Pada 1 Februari 2012, Liga Premier Mesir tepaksa ditunda setelah terjadi kerusuhan suporter di Port Said Stadium yang menewaskan 74 orang dan ribuan orang terluka.
Otoritas liga memutuskan untuk meniadakan kompetisi selama dua tahun dan menjatuhi hukuman mati pada 11 ultras Al-Masry yang terlibat kerusuhan tersebut.
Saat penghentian tersebut, Salah hengkang dari Mesir setelah menandatangani kontrak dengan klub Belgia, Basel, pada 2012.
Dalam sebuah wawancara dengan SunSport, mantan kapten El-Mokawloon, Mohamed El Akabawy, mengatakan bila Liga Inggris dihentikan maka itu jadi kabar buruk kedua bagi Salah.
"Yang pasti, Salah akan merasa dikutuk bahwa dia mengalami dua kali musim (kompetisi) dibatalkan," kata El Akabawy.
Editor: Arif Budiwinarto