Biodata dan Agama Riko Simanjuntak, Bintang Persija yang Identik dengan Nomor 25
JAKARTA, iNews.id - Biodata dan agama Riko Simanjuntak menjadi buah bibir di tengah kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Winger Persija Jakarta itu mengalami cedera saat timnya melakoni laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2023/2024 kontra Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (2/9/2023).
Riko Simanjuntak ditarik pelatih Thomas Doll pada menit ke-8 dan digantikan Rio Fahmi usai sang pemain merasakan sakit pada pahanya usai menerima umpan. Usai laga yang berakhir dengan skor seri 1-1 itu ia mendapatkan penanganan dari tim medis Persija Jakarta.
Dikutip dari laman resmi Persija Jakarta, Rabu (6/9/2023) dokter Persija Jakarta, dr. Ihsan Eka Putra AIFO K menyebut jika Riko mengeluhkan paha pada bagian kanan belakang.
Lalu observasi akan dilakukan setelah pemain bernomor punggung 25 di Persija Jakarta itu pulang dari kampung halamannya, Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Riko Simanjuntak lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 26 Januari 1992. Pemain berusia 31 tahun ini dapat bermain di posisi winger kiri dan kanan.
Beberapa sumber menyebut jika Riko menganut agama Kristen. Itu dibuktikan dengan salah satu unggahan di Instagram pribadinya saat merayakan Hari Natal pada tahun 2022 lalu.
Riko mengawali karier profesionalnya di klub lokal Sumatera Utara, PSMS Medan tepatnya pada tahunn 2012. Tak ada catatan spektakuler yang ditorehkannya selama semusim bermain di klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Meski begitu, Riko mencatatkan 3 gol dari 9 laga. Semusim berselang, ia memilih hengkang ke klub Persipal Palu atau Babel United tersebut. Namun selama bermusim bermain di klub yang kini berkompetisi di Liga 2 itu tidak ada catatan yang begitu istimewa yakni mencetak 7 gol dari 18 laga.
Rupanya Persegres Gresik United menginginkan jasa Riko dan meminangnya pada 2015. Di tim tersebut ia menjadi pemain inti. Lagi dan lagi Riko harus berhenti bermain sebab di tahun tersebut kompetisi sepak bola Tanah Air dihentikan lantaran sanksi yang diberikan kepada PSSI dari FIFA.
Pada 2016 Riko bermain untuk Surabaya United dan main di ajang Indonesia Soccer Championship. Namun beberapa waktu berselang ia mendapatkan tawaran dari Semen Padang.
Dengan segala pertimbangan Riko memilih menerima tawaran dari klub berjuluk Kabau Sirah tersebut. Ia digadang-gadang sebagai pengganti Hendra Adi Bayauw yang hengkang ke Mitra Kukar.
Tidak disangka Riko tidak tergantikan pada musim 2016-2017. Menurut transfermarkt, ia bermain sebanyak 44 laga, mencetak 2 gol dan 6 assist. Performa apiknya itu ternyata tidak mampu membawa Semen Padang lolos dari jurang degradasi dan harus bermain di Liga 2 musim depan.
Meski tidak mampu bawa Semen Padang lolos dari degradasi, Persija Jakarta tetap ingin memboyong Riko pada musim 2018-2019. Ia tampil ciamik kala Macan Kemayoran mengandaskan Johor Darul Ta'zim pada ajang AFC Cup 2018.
Sejauh ini Riko telah mempersembahkan tiga trofi untuk Persija Jakarta yakni Gojek Liga 1 Indonesia 2018, Piala Presiden 2018 dan Piala Menpora 2021.
Musim terbaik Riko di Persija Jakarta terjadi pada musim 2017-2018. Selain mempersembahkan gelar juara, ia mampu mengemas 10 assist dan 3 gol dari 27 laga. Ia dan Marko Simic menjadi duo penyerang andalan di skuad Stefano Cugurra.
Catatan gol Riko terbilang apik sempat dicatatkan pada musim berikutnya yakni 2018-2019 saat sukses mencetak 10 assist dari 32 laga. Akan tetapi Persija Jakarta yang saat itu dibesut Edson Tavares harus gagal back to back juara dan harus terlempar dari peringkat 3 besar dan berakhir di peringkat ke-10.
Riko tercatat sempat meraih penghargaan dari AFF Awards 2019 usai masuk dalam daftar AFF Best Starting XI di Piala AFF Suzuki 2018. Selain dia beberapa nama pemain yang masuk ke daftar pemain terbaik tersebut adalah Norshahrul Idlan Talaha (Malaysia) dan Nguyen Quang Hai (Vietnam).
Riko mengawali debut di Timnas Indonesia pada 2018 tepatnya saat melakoni laga persahabatan melawan Mauritius. Di laga yang berakhir kemenangan 1-0 untuk skuad Bima Sakti itu ia bermain selama 45 menit.
Kemudian nama Riko kembali masuk di Piala AFF 2018. Eks pemain Semen Padang itu berhasil mengemas 2 assist kala melawan Timor Leste dan Thailand. Namun pasukan Bima Sakti gagal melangkah ke babak semifinal usai berakhir di peringkat keempat Grup B dengan meraih satu kali kemenangan, sekali hasil seri dan dua kali kalah.
Riko kembali masuk skuad Timnas Indonesia di dua laga persahabatan pada 2019 kontra Myanmar, Yordania dan Vanuatu. Laga melawan Vanuatu menjadi laga terakhir baginya di skuad Garuda.
Sebab sejak saat itu Riko tidak lagi masuk daftar pemain Timnas Indonesia. Itu membuat ia harus absen di berbagai laga internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia, Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF.
Riko kembali dipercaya untuk masuk skuad Timnas Indonesia pada laga FIFA Matchday 2023 kontra Burundi usai absen sejak 4 tahun silam. Pada leg pertama pelatih Shin Tae-yong memainkannya hingga 21 menit usai menggantikan Yakob Sayuri pada menit ke-69.
Tidak bisa dipungkiri jika Riko merupakan pemain yang identik dengan nomor punggung 25. Ternyata di balik itu semua ada peran keluarga dan marga dalam angka tersebut.
Nomor punggung 25 mulai dikenakan Riko saat membela Persija Jakarta. Sebelum nomor tersebut, pemain pengoleksi 11 caps di Timnas Indonesia itu mengenakan nomor 10 di Persegres Gresik United dan 20 di Semen Padang.
Seperti dikutip dari laman Persija Jakarta, Riko menyebut ""Saya memilih nomor punggung 25 ini pastinya memiliki arti. Alasannya tentunya berhubungan dengan kedua orang tua saya".
"Untuk nomor 20 ini berasal dari ulang tahun ibu saya jadi nomor 2-nya saya ambil dari situ. Sementara untuk nomor punggung 5-nya untuk S, Simanjuntak. Simanjuntak sendiri merupakan nama marga dari ayah saya," ujarnya menambahkan.
"Setiap saya menggunakan jersey atau nomor punggung itu (25), saya selalu ingat kedua orang tua, makannya saya selalu bermain dengan maksimal," kata pemain yang telah tampil sebanyak 168 laga bersama Persija Jakarta sejak 2018 tersebut.
Dengan melihat itu, keluarga memiliki andil penting dalam kesuksesan Riko di atas lapangan hijau. Hal itulah yang membuat ia memilih menampilkan nama marga keluarganya yakni Simanjuntak dibandingkan nama Riko.
Editor: Johnny Johan Sompotan