Bruno Fernandes Berdoa Cristiano Ronaldo Dihujani Kritik di Piala Dunia 2022, Kenapa?
DOHA, iNews.id – Gelandang Timnas Portugal Bruno Fernandes berdoa Cristiano Ronaldo dihujani kritik di Piala Dunia 2022. Sebab hujatan akan membuatnya makin tokcer.
Ronaldo memang banjir hujatan setelah melakukan wawancara kontroversial bersama jurnalis Inggris, Piers Morgan. Namun menurut Fernandes, Ronaldo justru termotivasi membuktikan ketajamannya setelah dicemooh fans.
"Saya pikir dia (Cristiano Ronaldo) suka bekerja di bawah kritik dari semua orang, jadi saya berdoa kepada Anda semua untuk terus melakukannya (kritikan terhadap Ronaldo)," ungkap Fernandes, dilansir dari Metro, Jumat (25/11/2022).

Pernyataan Fernandes bukan tanpa alasan. Sebab, Ronaldo berhasil membawa Portugal kalahkan Ghana dengan skor tipis 3-2 di babak penyisihan Grup H Piala Dunia 2022. Pertandingan tersebut telah digelar di Stadion 974, Doha, Kamis (23/11/2022) malam WIB.
Pada laga itu, Ronaldo sukses mencetak gol pembuka untuk Selecao das Quinas Portugal pada menit ke-65 lewat titik putih. Bahkan, pemain berusia 37 tahun itu meraih penghargaan Man of the Match (MOTM) pada laga tersebut usai bawa negaranya jungkalkan Ghana.
Bermain 88 menit, Ronaldo mampu membuat lini pertahanan Ghana keteteran. Pasalnya, pemilik lima gelar Ballon d'Or tersebut beberapa kali berhasil menciptakan peluang berbahaya.
Selain itu, Ronaldo juga berhasil menciptakan rekor usai menyumbangkan satu gol. Pemain tanpa klub itu kini sukses menjadi pesepak bola pertama yang mampu mencetak gol di lima turnamen Piala Dunia berbeda (2006, 2010, 2014, 2018, 2022).

Dengan gol tersebut, Ronaldo melampaui catatan beberapa pemain legenda di Piala Dunia seperti Lionel Messi, Miroslav Klose, Pele, dan Uwe Seeler, yang mampu mencetak gol di empat Piala Dunia. Itu artinya, Ronaldo masih bisa diperhitungkan sebagai penyerang tajam di Piala Dunja tahun ini.
Sayangnya, masa depan klubnya belum jelas hingga saat ini setelah kepergiannya dari Manchester United. Akan tetapi, fokus Ronaldo saat ini adalah berusaha mengangkat trofi Piala Dunia pertamanya bersama Portugal.
Editor: Reynaldi Hermawan