Brylian Aldama, Antara Bulutangkis, Dangdut dan Sepak Bola Eropa
DERBY, iNews.id - Sepak terjang Brylian Aldama sedang disorot pecinta sepak bola Indonesia. Pemain Timnas Indonesia U-19 ini mengalami perkembangan pesat terlebih setelah menjalani pendidikan bersama Garuda Select.
Brylian selalu dipanggil dalam dua edisi Garuda Select. Sayang, di angkatan yang kedua, dia tak bisa menuntaskan tugasnya karena semua pertandingan dibatalkan akibat pandemi virus corona.
Meski demikian, aksi pemuda asal Jawa Timur ini tetap menarik perhatian. Dia sampai dikontrak oleh agensi pemain berlisensi FIFA, Forza Sports Group. Dengan begitu, besar peluang Brylian untuk mewujudkan mimpinya berkarier di Eropa.
Namun siapa yang mengira, ternyata dulunya Brylian sempat menekuni olahraga di luar sepak bola. Saat kecil, dia mengikuti jejak sang kakak bermain bulutangkis.
"Dulu saya sempat masuk klub badminton. Saya ikut kakak saya. Tapi dia muntah-muntah, tidak kuat. Baru habis itu main futsal, lalu ke sepak bola," kata Brylian dalam sesi tanya jawab di layanan live Instagram Program Garuda Select.
"Jadi intinya saya ikut-ikut kakak. Tapi sekarang kakak berenti main bola karena kuliah," ujarnya.
Brylian tidak setengah-setengah dalam menekuni pilihannya. Setelah terjun ke dunia sepak bola, dia berusaha total bahkan hingga memutuskan pindah sekolah karena jadwalnya bentrok dengan latihan.
"Kelas 5 saya pindah gara-gara full day. Kelas 1 sampai 5 saya SD Muhammadiyah. Sekolahnya masuk jam 7 pulang jam 5. Tapi enggak bisa latihan jam 3. Saya akhirnya pindah ke SD negeri biar bisa latihan," ucapnya.
Selain sepak bola, pemain kelahiran 23 Februari 2002 ini ternyata juga menyukai musik dangdut. Menurutnya, musik yang identik dengan goyangan tersebut bisa membuatnya rileks sebelum berlaga.
"Sebelum bertanding, saya sering dengar lagu dangdut. Saya makin semangat, enggak tahu kenapa. Favorit saya Guyon Waton atau Didi Kempot," ujarnya.
Ke depan, Brylian berharap bisa mengembangkan kariernya di luar negeri. Tak hanya orang tua, dia juga ingin menjadi kebanggaan buat Tanah Air.
Editor: Bagusthira Evan Pratama