Bundesliga Segera Dimulai Lagi, Pemain Ini Bingung Pikirkan Selebrasi Gol
 
                 
                MONCHENGLADBACH, iNews.id - Penyerang Borussia Monchengladbach, Alassane Plea, tengah mencari cara merayakan gol. Sebab, pemain dilarang berselebrasi saat Bundesliga kembali berjalan.
Bundesliga siap bergulir kembali akhir pekan ini. Sejumlah penyesuaian akan diterapkan demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelaku sepak bola di Jerman, salah satunya adalah pelarangan berkerumun saat merayakan gol.
 
                                Protokol kesehatan yang ketat akan diberlakukan Bundesliga hingga musim ini berakhir. Selain menggelar laga tanpa penonton, beberapa kebijakan lain tengah dimatangkan. Kebijakan jaga jarak diharapkan tetap berlaku ketika pertandingan sepakbola
Mengingat sepakbola penuh dengan kontak fisik, maka pembatasan hanya bisa dilakukan untuk selebrasi gol. Pihak operator melarang adanya selebrasi berkelompok. Tentu saja, aturan tersebut akan membuat perayaan gol menjadi hambar.
 
                                        Keadaan itu tak membuat Plea kehabisan akal. Pemain berkebangsaan Prancis itu memastikan selebrasi gol akan tetap meriah seperti biasa. Karena itu, dirinya tengah memikirkan cara ampuh agar tidak melibatkan kontak fisik saat merayakan gol dengan rekan setim.
“Kami sudah rindu pada sepak bola. Kami sangat siap dan senang untuk memulai lagi. Kami sudah berbicara soal selebrasi gol,” kata Plea, dikutip dari laman resmi Bundesliga.
 
                                        “Kami tidak melompat bersama rekan setim. Kami akan melakukannya dengan sedikit berbeda. Kami sudah menyiapkan beberapa selebrasi,” ujarnya.
Penyerang berusia 27 tahun itu memang pantas memikirkan soal selebrasi. Apalagi Plea adalah top skor sementara Borussia Monchengladbach dengan torehan delapan gol.
 
                                        Tak menutup kemungkinan mantan pemain Olympique Lyon itu menambah pundi-pundi golnya musim ini untuk The Foals di sisa pertandingan Bundesliga Jerman 2019/2020.
Editor: Arif Budiwinarto