Cerita Anak Mancini Nonton Final Euro di Tangga Stadion karena Kursinya Direbut Fans Inggris

LONDON, iNews.id- Kejadian kurang mengenakan dialami anak pelatih Italia Roberto Mancini saat final Euro 2020 antara Italia vs Inggris. Andrea Mancini terpaksa menonton laga final Euro 2020 dengan duduk di tangga Stadion Wembley gara-gara ulah fans Inggris.

Laga final Euro 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) WIB itu memang sempat terjadi kericuhan. Banyak fans Inggris yang tidak memilki tiket memaksa masuk ke area Stadion Wembley.

Baca Juga

Hokky Caraka Ungkap Modal Penting Timnas Indonesia U-22 Raih Emas SEA Games 2025

Ratusan fans itu menghancurkan penghalang dan menyebabkan kekacauan yang tidak perlu di dalam Stadion Wembley. Para fans itu merebut kursi-kursi milik penonton Italia yang mempunyai tiket, salah satunya keluarga Roberto Mancini.

Pemain berusia 28 tahun itu tiba di Wembley dengan harapan menyaksikan ayahnya memimpin Italia meraih kemenangan dari tribune penonton. Namun, saat di dalam Stadion Wembley kursinya sudah terisi.

Baca Juga

Legendaris Italia Ini Ejek Timnas Inggris: Piala dari 1966 Pasti Sekarang Sudah Karatan

"Ada kekacauan dengan fans tanpa tiket dan kursi saya telah diambil, jadi saya harus menonton babak pertama duduk di tangga stadion," kata Andrea Mancini kepada Sky Sport, Rabu (14/7/2021).

"Saya menemukan tempat lain di babak kedua. Mungkin itu membawa keberuntungan," tuturnya.

Baca Juga

Kawinkan Trofi Euro dan Liga Champions, Jorginho Lewati Rekor 4 Legendaris Italia Sekaligus

Beruntung laga final itu dimenangkan anak asuh bapaknya. Italia menang 3-2 atas Inggris lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga babak tambahan.

Baca Juga

Kabar Buruk! 2 Bek Terbaik Dunia Ini Akan Pisah usai Italia Juara Euro 2020

Dia memberikan selamat atas kemenangan Italia di Euro 2020. Andrea pun bangga dengan pencapaian ayahnya di Euro 2020. 

"Terima kasih atas apa yang telah Anda lakukan, telah memberikan kembali momen kegembiraan dan kebahagiaan kepada orang-orang," katanya.

"Kamu unik baik sebagai ayah maupun sebagai pribadi, tetapi hari ini di atas semua itu kamu unik sebagai pelatih. Saya bangga padamu. Kamu adalah seorang seniman yang telah mengekspresikan keajaiban bulan ini dan kamu telah melukis karya seni paling indah yang pernah ada. di atas kanvas. Selalu di sisimu. Aku mencintaimu," tuturnya.

Editor: Ibnu Hariyanto